Kapan Nikah?

mahes.varaa
Chapter #26

YANG KAMU TANAM, YANG KAMU TUAI PART 3

Novi-adikku itu sangat mementingkan penampilannya, mulai dair ujung rambut hingga ujung kukunya. Novi juga tidak segan mengenakan pakaian yang mini demi menunjukkan bentuk tubuhnya yang indah menurutnya.

Belum lama ini, Novi sibuk mengambil kelas gym demi membuat perutnya rata dan memamerkan hasil gymnya di media social.

Kalo Ibu tahu, Ibu pasti marah besar. Tapi sayangnya adikku-Novi itu pandai menyembunyikan apa yang dilakukannya. Dan aku sebagai Kakak tidak bisa mengatakan apapun pada Ibuku karena tidak ingin melewati batasan.

Jadi sesekali, aku hanya bisa menegur Novi. Meski pada akhirnya teguran itu hanya didengar sekali dan berikutnya … Novi akan mengulanginya lagi.

Teguranku tidak berguna.

Teguran Ibu saat melihat Novi mengenakan pakaian mini, juga tidak berguna.

Teguran kami tidak berguna, tapi ada teguran lain yang berguna: teguran Allah.

Dan penyakit yang Novi derita sekarang adalah cara Allah sedang menegur Novi. Allah mengambil apa yang begitu Novi banggakan melalui penyakitnya.

Cara itu memang terlihat kejam di mata banyak orang termasuk di mata Novi, tapi tidak di mataku. Cara itu adalah bentuk kasih sayang Allah. Itu artinya Allah masih melihat dan memperhatikan Novi yang telah keluar dari jalurnya.

Aku tahu itu dengan baik. Karena selama aku memperhatikan cerita dan kehidupan banyak orang di sekitarku, aku menemukan bahwa jika Allah telah melupakan manusia yang telah keluar jalur, Allah akan mengabulkan segala keinginannya dan membuatnya berada di atas angin hingga merasa dirinya paling hebat. Allah akan terus melakukan itu hingga manusia itu lupa bahwa hidupnya di dunia hanya sementara.

Allah kemudian akan membuat manusia itu jatuh dengan cepat dari ketinggian yang sangat tinggi dan yang lebih buruk lagi, tanpa sempat bertobat, manusia itu sudah mengembuskan napas terakhirnya.

 

Keesokan harinya.

Setelah menerima kabar bahwa ada tumor yang kemungkinan ganas berada dalam tubuh Novi, keesokan harinya dokter langsung membuatkan jadwal operasi darurat untuk Novi. Operasi itu berjalan selama lima jam lamanya, mulai dari jam 11 malam hingga jam 4 dini hari. Dan selama itu, Rari menunggu seorang di ruang tunggu karena baru pagi ini Arti-ibunya akan tiba dari kota J.

Bagaimana dengan dua pacar Novi yang Novi beratkan sampai minum alkohol di saat keadaannya sedang tidak baik?

Keduanya tidak ada dan hal itu sudah cukup bagi Rari sebagai penjelasan. Ahhh, pada akhirnya manusia tetaplah manusia. Yang selalu menemani dan tidak pernah pergi, hanya Allah saja.

 Begitu Arti tiba, Novi sudah bangun dari biusnya. Dokter belum memberikan penjelasan pada Rari karena dari yang Rari dengar kemarin ada lima operasi besar dari pagi hingga malam dan operasi Novi adalah operasi paling besar dan paling berat.

“Ini nanti, begini yah, Mbaknya Novi.” Perawat memberikan contoh pada Rari mengenai kotoran Novi yang keluar dari kantong kolostomi dan caranya membersihkan kantong itu. “Bukan bagian bawah ini, keluarkan isi ke dalam plastik pembuangan, bersihkan sampai bersih dan setelah itu tutup lagi! Mbak paham?”

“Paham, Mbak.” Rari menganggukkan kepalanya setelah memperhatikan contoh yang diberikan perawat padanya.

“Mbak harus sedia tisu basah, plastic pembuangan dan kalo bisa sarung tangan.”

“Baik, Mbak.”

Lihat selengkapnya