"Yur."
"Apa?" Balas Yura menoleh sambil mengaplikasikan skincare malam di wajahnya ketika Yohan masuk ke kamarnya.
"Cowok yang mau dicomblangin nyokap sama lo namanya siapa?"
Yura menghela nafas pelan, "Temen lo."
"Joshua??"
"Eum."
"Woah...gokil..." ucap Yohan takjub.
"Emang kenapa? Red flag kah? Please tell me he's a redflag biar gue bisa laporan ke nyokap."
Yohan menarik kursi dan duduk di santai di sana, "Sayangnya yang lo harapkan itu nggak akan terjadi."
Yura memejamkan mata dan menghela nafas panjang, "Nggak ada kejelekannya kah??"
"Joshua agak sinting dikit–in terms of, orangnya suka nggak tebak. Overall, He's good. Dia juga bisa masak dan lo doyan makan kan?"
"Mas, ini bukan akal-akalan lo buat ngedepak gue dari rumah kan?"
"Serius gue! Kan gue udah bilang juga sama lo kan? Lo nikah, gue cabut dari rumah. Ngekos." Yura cemberut mendengar ucapan kakaknya itu.
"Gue ini abang lo...seusil-usilnya gue, gue cuma mau liat elo bersanding sama orang yang tepat. Gue udah kenal Joshua jauh sebelum lo sama nyokap ketemu sama dia. He's a good listener dan belum tentu cowok lo berikutnya bakal kayak dia dan gue ngomong gini bukan karena dia temen gue. I speak the truth though? Lo bisa konfirmasi itu ke temen kantor gue yang lain."
"Kalo dia sebaik itu kenapa dia nggak nikah?"
"Setiap orang punya traumanya sendiri kalo lo lupa. Gue nggak tau pasti apa yang terjadi, tapi yang jelas, setahu gue dulu Joshua sempat ada wacana mau menikah. But I don't know what happened, pernikahannya batal. Gue cuma temen kantornya, gue nggak berhak buat maksa dia untuk cerita dan dia juga nggak mau ngebahas itu. Tapi emang sejak itu Joshua nggak pernah punya pacar lagi sampai sekarang. Pernah deket juga sama cewek dari Tinder, tapi katanya ceweknya matre jadi dia nggak mau lanjut."
Yohan pun bangkit dari kursinya, "Lo bisa tanya sendiri ke dia. Mungkin dia mau terbuka sama lo."
"Lo jalan sama siapa tadi di Mall?"
Yohan sontak membeku, "A-Apa?"
"Gue tadi liat lo di Mall, di depan area lorong toilet cewek...."
"I-Itu...t-temen kantor gue. Ngebahas kerjaan! Good night!" Ucap Yohan lekas keluar dari kamar Yura sebelum sang adik bertanya lebih jauh.
—
"Mas, tadi kamu beneran ketemu Yura?" Ucap Tante Mini memasuki kamar Joshua.
"Ya Mama bisa lihat sendiri kan? Tante Mieke juga pasti udah ngirimin foto kita dari Yura." ujar Joshua sambil memakaikan hand body di lengannya setelah mandi.
"Mama nggak duga loh ternyata kamu perhatian juga sama Yura sampai ingat dia padahal kemarin nggak ngobrol banyak."
"Mah...apa salahnya sih cuma nginget orang yang dikenal?"
"Ya nggak salah lah Mas...Mama tuh takjub aja...tapi Mama seneng lihatnya! Sungguh deh!"