"Do you think it's possible?" ucap Yola yang sore itu menghabiskan waktu menonton Netflix di apartemennya bersama Yudi.
"Apa?"
"Aku tuh masih nggak habis pikir loh Yura bisa segampang itu mutusin buat nikah sama orang yang bahkan dia nggak cinta?? I mean, they just know each other for a week??"
"Ya kan kamu tahu sendiri dia dijodohin," ucap Yudi menikmati camilan sembari menonton.
"Ya aku tahu! Tapi dijodohin di sini tuh kan dia dikenalin doang. Bukan yang dipaksa nikah!"
"She agreed to it, that means she knows what to do."
"Iya sih...cuma...aku tuh nggak habis pikir aja kayak segampang itu loh!" ucap Yola heran.
"Beberapa orang punya jalur jodoh yang cepat dan lambat. Yura selalu menekankan bahwa cowok itu baik dan udah disetujui kakaknya. Sebagai Kakak laki-laki, aku kasih tahu kamu ya, Suka ada perasaan nggak rela kalau adik aku menikah. But if a brother approves his sister's future spouse, besar kemungkinan bahwa cowok itu dirasa baik untuk adiknya."
"Iyakah?"
"Eum! I'm an older brother myself," ucap Yudi meletakkan camilannya lalu merubah posisinya menghadap Yola, yang duduk di sampingnya, "Tapi aku jadi tertarik akan sesuatu...apa itu artinya kalau aku ajak kamu nikah dalam waktu dekat, kamu bakal nolak? Karena kamu mikir Yura terlalu cepat ambil keputusan."
"K-Kamu mau ngelamar aku??"
"Anggap aja cek ombak dulu...paling nggak meminimalisir aku ditolak." ucap Yudi tersenyum penuh arti.
—
Yohan: Bete
Lydia: Bete kenapa?
Yohan: Ya bete aja
Yohan: Kenapa harus ada kenapanya sih??
Lydia: Ya lagian aneh! Dateng2 bete
Lydia: Berarti lg caper kan???
Yohan: Wkwkwkwk
Yohan: Malming nih...mau jalan tp mager 😭
Lydia: Ya ajak adek kamu lah
Yohan: Adek aku lg jalan sama Joshua
Lydia: Oh ya?? Mereka serius jadinya??
Yohan: Sebenernya emang diagendakan emak-emak untuk kencan
Yohan: Aku mau ikut gaboleh
Lydia: Ya menurut kamu aja gmn???
Yohan: Zzz It's not like they like each other tho...
Lydia: Ya belum suka sekarang kan bukan berarti nggak bakal ada perasaan
Yohan: Aku tuh nggak paham kok bisa orang nikah tanpa cinta
Lydia: Ya bisa aja sih selama mereka bisa kerja sama. Pernikahan nggak selalu tentang cinta.
Lydia: Tapi ya emang harus cari yang klop dan sefrekuensi sih. Aku liatnya adek kamu sama Josh bisa ngobrol nyambung terlepas mereka nggak saling cinta. Pasti banyak yg bisa mereka omongin sebelum nikah. Karena sama-sama nggak ada perasaan, Jadi mereka nggak punya ekspektasi besar ke satu sama lain. Yg penting saling menghormati batasan masing2 aja.
Yohan: Kamu gmn? Sebagai yg punya pengalaman buruk pra-nikah sampe gajadi.
Lydia: Aku sih nggak menentang pernikahan. Tapi traumanya jelas ada. Untuk sekarang, aku masih mau bebas dulu sampai ada yg bisa yakinin buat ke arah sana. Laki-laki sama aja.
Yohan: Jangan pukul rata gitulah...ada juga kok yg baik dan setia. Aku contohnya.
Lydia: ?????
Lydia: Malah promosiin diri sendiri 😭
Yohan: Wkwkwk yaudah sih emang faktanya gitu kok. Kan aku juga yg ada nemenin kamu pas kamu nangis-nangis abis diselingkuhin tunangan kamu.
Lydia: Kenapa deh dibahas lg? Kesal 😑
Yohan: Ya itu satu dr kesekian pembuktian kalo aku cowok baik-baik
Lydia: Yea whatever 😑
Yohan: Yaudah yuk nikah yuk? Aku capek dibacotin Mama mulu soalnya. Abiz Yura nikah pasti aku yg diteror.
Lydia: Bodo amat orgil 😭
Yohan: WKWKWKWK