KAPTEN - SEBUAH CERITA PAHLAWAN NASIONAL

Herlan Herdiana
Chapter #5

5. Ledakan

Sehari setelah rapat, lebih tepatnya sehari semalam karena sekarang malam hari.

“Jam 11? Sekarang saatnya bekerja!” Darwin, terbangun di tempat penyetabilan kejiwaan calon subjek yang sering Ia gunakan.

Ia duduk selama beberapa menit untuk mengumpulkan kesadaranya sampai memenuhi tubuhnya kembali. Dan nampaknya ini bukanlah hal normal, untuk bangun ketika orang lain akan tidur dan bekerja saat orang lain sedang beristirahat. Gaya hidup seperti ini sudah Ia lalui selama dua tahun lebih, selama Ia mulai bekerja di fasilitas ini.

Setelah dirasa bisa menggerakan tubuh dan fikiranya dengan kesadaranya sendiri, Ia lalu berjalan setengah sempoyongan ke arah pintu.

Ckrek! Cekrek!

Pintu yang dilengkapi teknologi tinggi itu tidak mau terbuka. Ia lalu berinisiatif memasukan kata kunci yang Ia hafalkan sebelumnya dengan susah payah, pada alat input layar sentuh yang telah menunjukan angka 0 sampai 9.

“279831!” lalu menekan OK,

“AKSES DITOLAK” Seorang wanita yang suaranya telah disamarkan, mengatakan itu lewat speaker mesin. Dan kita semua tahu, suara itu bukan siaran langsung.

Darwin lalu memasukan kembali kombinasi angka tadi, siapa tahu waktu pertama ada kesalahan dalam mengetik.

“AKSES DITOLAK” Suara yang sama, dari wanita yang sama dengan aksen yang sama juga. Tentusaja,

Ia mulai menyadari ada yang aneh disini.

Lalu muncul pemberitahuan di layar yang sebelumnya menunjukan angka 0 sampai 9 tadi,

MULAI TANGGAL 12 JULI 2026 PUKUL 06:00 WIB, SEMUA AKTIFITAS DI FASILITAS PENELITIAN INI AKAN DIHENTIKAN SECARA MENYELURUH. DIMOHON UNTUK SEMUA STAFF, KARYAWAN MAUPUN PEKERJA PIHAK KETIGA UNTUK MENGOSONGKAN TEMPAT KERJANYA MASING-MASING! SEBELUM WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN!

Darwin lalu mengecek tanggal di hp-nya. Dan ya, sekarang tanggal 12 Juli 2026 pukul 11:00 malam. Berarti sudah lewat lima jam dari batas waktu yang telah ditentukan. Lalu muncul slide kedua,

 JIKA ADA KEPERLUAN LAIN BERKAITAN DENGAN TEMPAT DI FASILITAS. DIMOHON MENGHUBUNGI SECURITY UNTUK BISA MENDAPATKAN AKSES.

Lalu slide ketiga muncul,

ATAU TUNJUKAN TANDA PENGENAL ANDA PADA KAMERA, UNTUK BISA MENGAKSES PINTU INI!

Dari semua penjelasan di layar, Darwin sudah mengerti apa yang telah terjadi. Ia sudah bisa menyimpulkan kalau Ia tidak bisa tidur di tempat ini lagi, meski Ia sangat menyukainya karena tempat ini sangat nyaman.

Dan sekarang Ia beralih memikirkan tanda pengenal,

(Dimana? Dimana tanda pengenalku? Ah iya, Aku meninggalkanya di ruang kontrol!) Setelah meraba-raba pada saku baju dan celananya, juga melihat pada dadanya karena biasanya tanda pengenal itu digantung dengan tali disana.

Tidak menjadi so’al, karena inilah saatnya Ia menggunakan gelar magister yang sebentar lagi akan Ia dapatkan. Dengan sedikit mengutak-atik sistem operasi di pintu, Ia bisa dengan mudah keluar dari tempat itu.

Dan benar saja, sekarang fasilitas benar-benar kosong atau lebih tepatnya telah dikosongkan. Biasanya meskipun telah pukul 11:00 malam atau bahkan pukul 03:00 pagi, ada satu atau dua orang yang berlalu-lalang berjaga, atau ada beberapa petugas kebersihan yang bertugas, tapi ini benar-benar sangat kosong dan hening. Satu-satunya tempat dimana ada kehidupan adalah, dua orang penjaga di pintu masuk, setelah Ia mengecek CCTV yang sudah diintegrasikan ke perangkat lunak di hp-nya.

Dan tujuanya sekarang adalah menuju ruang utama, tempat dimana professor selalu berada. Tapi bukan untuk pamitan, karena belum tentu sekarang Ia ada disana. Karena kita tahu sendiri penelitianya sudah dihentikan oleh pemerintah, sang penyandang dana utama proyek ini.

Dengan cara yang sama Ia mencoba masuk ke ruangan utama,

Dan gagal, dicoba lagi memasukan sidik jari pada layar, masih gagal.

Kalau sudah dicoba dua kali dan masih gagal, berarti memang tidak bisa dimasuki. Ya sudah, sebagai orang yang tidak kehabisan akal Ia mulai mengutak-atik lagi software keamanan di pintu itu. Yang sebelumnya mengubah otoritas yang Ia miliki sebagai tukang servis ke jabatan security. Dan karena ruang utama tidak bisa diakses oleh security maka Ia mengubah lagi otoritasnya yang semula tukang servis ke security menjadi.......

Lihat selengkapnya