Waktu: Dunia Masa Depan, Tahun 2125, pukul tidak terdeteksi
Dunia telah berubah. Langit tak lagi biru, tapi jingga metalik seperti kaca yang retak. Jalanan penuh dengan layar, sinyal, dan suara sintetis yang menyamarkan segala bentuk keheningan. Di kota metropolitan Neo-Jakarta, semua yang dibutuhkan manusia kini berbentuk kapsul—termasuk rasa.
Makanan telah digantikan oleh suplemen cair. Tak ada lagi dapur. Tak ada lagi panci. Tak ada lagi aroma.
Namun di sebuah lorong bawah tanah yang tersembunyi di bawah reruntuhan rumah makan tua, seseorang sedang memasak.
Asap mengepul dari api manual—langka dan ilegal. Seorang pria tua dengan wajah penuh guratan dan mata berkilat seperti bara, duduk memegang ulekan batu dan cobek yang lapuk.
Di sampingnya berdiri seorang perempuan muda berambut pendek, mengenakan jaket militer dan masker pelindung. Wajahnya hanya setengah terlihat.