KAPULAGA

glowedy
Chapter #15

PENUNGGU RASA YANG TERBANGUN

Waktu: Rumah Tanpa Pintu, Sukmajati – 30 April 2025, pukul 11.18 WIB

Meja batu itu masih terasa hangat, meski tak ada sumber panas. Buku resep tua terbuka di halaman aneh—tanpa tulisan, hanya simbol kapulaga berlapis dan angka 01:43. Lalu, tiba-tiba, pintu yang sebelumnya tak ada kini muncul perlahan, seolah digambar ulang oleh cahaya matahari yang tersesat.

Seseorang berdiri di ambang: perempuan tua berjubah rempah, kulitnya keriput seperti serat kayu, rambutnya putih dikepang panjang, dan aroma kapulaga mengepul dari napasnya.

“Kalian sudah membuka meja rasa. Maka aku pun bangkit.”

Rasyid mundur setapak. “Siapa Anda?”

“Aku Nyai Ganda Rasa. Satu dari tujuh penjaga awal setelah Nyi Sri Jagapati menemukan kapulaga jiwa. Kami dibentuk untuk menjaga rasa agar tak disalahgunakan. Tapi enam lainnya telah pergi. Aku yang terakhir.”

Ayara menatapnya tajam. “Apa yang Anda simpan?”

“Sejarah. Tentang kapulaga jiwa. Tentang orang-orang yang mencoba menguasai rasa yang tak semestinya dimasak.”

Nares menatap botol bening di atas meja. “Dimas... dia datang ke sini, bukan?”

Nyai Ganda mengangguk pelan. “Dia datang dengan lidah yang ragu dan jiwa yang lapar. Ia ingin membangunkan rasa terakhir. Tapi harga kapulaga jiwa adalah nyawa.”


Waktu: Dalam Rumah – Pukul 11.32 WIB

Nyai berjalan pelan menuju tungku tua. Ia menaburkan bubuk ke dalam api. Kabut tipis keluar dari bara. Di dalam asap itu, tampak siluet—tujuh penjaga rasa, satu demi satu gugur. Di antara mereka, satu wajah bertahan: dirinya sendiri.

Lihat selengkapnya