Kara Angka & Albert Einstein

Oleh: ursausang

Blurb

Huh! Mungkin saat pembagian otak jurusan berhitung aku tertidur atau menghadiri acara pameran sastra. Tidak adil rasanya jika anak Ipa selalu remedial pelajaran Matematika dan Fisika, lebih baik jika aku tenggelam saja bersama dengan kapal Titanic.

Jika bukan untuk sebuah pengakuan, aku tidak akan pernah mau berurusan dengan angka-angka yang selalu mengejekku seolah ingin memancing ku untuk meregangkan otot-otot sekaligus menarik lengan baju dan melakukan duel detik itu juga.

Aturan Sinus, menggambar Vektor, menganalisis dinamika partikel sampai dinamika rotasi membuat diriku harus mengarang setiap ulangan dadakan maupun semester, aku sudah mencoba memahami. Namun, sel otak ku sepertinya tidak pernah memberikan izin untuk mengerti semua simbol atau rumus yang terukir dengan indah pada setiap kertas putih yang menari-nari di meja belajar berwarna pink kesukaanku.

Untuk Ayah tercinta, ini kali pertamaku menjadi orang lain. Berenang pada lautan, padahal aku tahu sama sekali tidak bisa berenang. Untuk kali ini aku ingin Ayah menganggapku ada, mungkin akan ada sedikit pertumpahan air mata untuk perjuanganku kali ini.

Lihat selengkapnya