Kara: Dunia yang Berbeda

Saepul Kamilah
Chapter #1

Kabar Baik

“Yoraaam!”

Aku menoleh ke arah pintu. “Ada berita baru apa?”

“Utusan Mapu menunggu Anda di istana ….”

Tanggal 7 di bulan pertama, tahun baru 347 Mirandi. 

Rencana yang kubuat untuk mencengkeram Panji Beruang kini menyentuh area klimaks. Tandanya, kabar yang kutunggu selama satu setengah tahun terakhir akhirnya tiba.

“Titah Mapu Bravaria, Brararia de Julius I, kepada Pu Vom, Yoram Panji Gorgon dan Kanselir Mantel Putih, Ure el Zauna ….”

Yakni kabar tentang hari di mana namaku akan dicatat pada catatan sejarah periode Mirandi sebagai bura kelima dari pasukan utama Kekaisaran ‘Baru’ Bravaria, Panji Beruang, serta bergema ke sisa-sisa wialayah dua kekaisaran yang tengah berperang di Benua Barat.

“Bura, selamat.”

“Bura.”

“Selamat, Bura.”

Kabar baik sekaligus menyebalkan di saat yang sama ….

“Jambu.” Sebab, dua tahunku mengalirkan massa dari Kolom Dua-Tiga ke Gurun Kesik dan seluruh wilayah Kara di Kolom Satu-Tiga juga telah tuntas tanpa diduga. “Bura Parami berhasil membujuk saudaranya agar mengakui panji gorgonku tepat ketika persiapan kita selesai, apa pendapatmu?”

“Bura ….” Tangan kanan sekaligus orang kepercayaanku itu berjalan ke tengah aula pertemuan, merampas dekret yang baru saja dibacakan oleh suruhan Mapu Julius, menggulung kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi. “Kita punya dua ratus ribu pria tangguh di bawah bendera Panji Gorgon, dua ratus ribu massa yang lebih mencintai kanselir ketimbang pu dengan mapu mereka sendiri, juga sang dewa perang yang disegani oleh lawan-lawannya di sini.”

Kusangga pelipis mendengarkan pidatonya.

“Apa kita butuh pengakuan dari garong negara yang lagi tersudut di Ratnar ini, hah?”

“Tidaaak!” Hadirin di Aula Pertemuan Istana Bate Mantrus satu suara. “Kita tidak butuh merekaaa ….”

Namun, aku punya pikiran berbeda.

“Oi, Jambu. Kalau kita mendeklarasikan perang sekarang, lawan berikutnya adalah Matilda Barat,” kataku, turun dari singgasana dan menghampirinya. “Sebagai Yoram Panji Gorgon, keputusanmu harus jauh lebih cermat daripada ini. Berikan dekret itu.”

“Bura ….”

Lihat selengkapnya