Karat Rangka Karat Nyawa

Oleh: Neo Hernando

Blurb

Hewan-hewan di Desa Baruh ribut. Embik kambing, lenguh kerbau, dan guntak injakan kaki di kandang bambu. Di arah lain ayam betina berpetok-petok, heboh karena telah bertelur. Ciap dari burung pipit atau bising ratusan bebek di arah seberang. Sementara mereka pada bersukaria, warga Desa Baruh sepakat membenci Muhsan. Lelaki itu dipaksa maklum dan "nrima" oleh Sang Pencipta.

Berjuang untuk kehidupan, Muhsan malah jatuh ke dalam arus licik kehidupan kota. Kakinya tak cukup kukuh untuk menopang kesejatian diri. Benda itu tenggelam dan menjadi harta karun yang mustahil ditemukan. Di tengah demonstrasi para pembecak, ia dituduh sebagai dalang kemelut kota. Berulang kali dibuat tersengal-sengal, kini Muhsan mengutuki napasnya sendiri. Ia hancur lebur, terpuruk di balik jeruji besi. Namun, di sanalah ia menemukan sesuatu yang bersinar.

Lihat selengkapnya