KARELUNA

Jenitha
Chapter #1

Dahi benjol

“Gue dimana?”

Samar-samar nuansa putih familiar dan aroma medis menjadi hal pertama kali yang ditangkap oleh indra Kareluna Auristania. Tak salah lagi, ia sedang berada di UKS sekolah. Dua netra cokelat tuanya mengerjap beberapa kali, lalu dipejam beberapa menit saat kepalanya mulai terasa sakit.

“Karel!”

“Sttt! Berisik, orang lagi sakit juga.”

Dua suara yang sangat akrab di telinganya itu masuk tanpa permisi. Gadis yang sering dipanggil Karel itu membuka matanya pelan-pelan seiring dengan sakit kepalanya yang mulai mereda.

“Resha, Dalisha,” ujar Karel yang hampir tak terdengar.

Si kembar Resha Kalandra dan Dalisha Kalandra yang menjadi sahabat Karel setahun ini langsung terkesiap membantu Karel yang hendak duduk dari posisi tidurnya. Keduanya tampak sama khawatirnya.

“Lo nggak apa-apa? Apanya yang sakit?” tanya Dalisha penuh perhatian. “Lo mau minum?” Karel langsung mengangguk pelan.

Resha kemudian mengambil segelas teh hangat yang ada dinakas, lalu menyerahkannya hati-hati pada Karel. “Ini semua karena si Alaskaki!” ujarnya kesal.

Dalisha melotot ke arah adiknya. “Berisik banget itu congor, mau jadi satwa lo?”

“Emang kenapa sama Alaska?” Karel akhirnya ikut bergabung dalam pembicaraan setelah sakit dikepalanya benar-benar bisa diajak kompromi.

What!? Lo nggak inget Kar? Apa jangan-jangan lo amnesia?”

Dalisha langsung menoleh ke arah Karel yang ikut memandanginya kemudian menggeleng. “Nggak.”

“Lo udah sadar, Kar?”

Resha dan Dalisha jadi menoleh dengan tatapan tak suka ke sumber suara. Sementara Karel mengumpulkan kepingan memorinya. Karel ingat sebelum dia dibawa ke UKS, sebuah bola berwarna oranye mendarat tepat ke dahinya hingga pandangan yang berubah menjadi gelap gulita dan pendengaran yang Karel ingat jadi menjauh lalu redup. Tapi, baru sekarang Karel tahu kalau pelakunya adalah Alaska. Si Alaska Jeovano menyebalkan.

“Nggak punya mata lo?” ujar Dalisha sarkas.

“Basi banget pertanyaan lo, Ka. Minta maaf mah minta maaf aja,” tambah Resha.

Pantes aja ni duo kembar tantrum. Karel membatin.

“Karel, maafin gue ya? Gue bener-bener nggak sengaja tadi,” ujar Alaska penuh sesal.

“Iya,” jawab Karel singkat.

Lihat selengkapnya