KARELUNA

Jenitha
Chapter #4

Jarak (1)

“Minta dong maniez,” ujar Gleo tiba-tiba muncul dari belakang lalu mencomot kue cookies milik Karel.

Karel membelalak melihat kue terakhirnya kini sudah masuk ke perut Gleo. “Heh onta mujaer, kue terakhir gue itu!” omel Karel.

“Pelit amat, pantes sipit. Nih ya gue bilangin, jadi orang tuh jangan pelit nanti mata lo sipit jadi lo ngelihat dunia tuh sempit,” kata Gleo meledek.

“Rasis banget lu onta kering. Sopan lo begitu? Mending sipit pada lo belo kayak Ikan Koi, tajem banget kalau udah ngelihat makanan orang.”

“Nggak ada habisnya pertengkaran pasutri ini ya Dal?” celetuk Resha.

“Tahu tuh, akur sehari napa?”

“Najis!” ucap keduanya bersamaan.

“Kompak amat,” ejek Resha membuat Karel dan Gleo saling menampilkan wajah jijik lalu membuang muka.

“Gue balik dulu kasian cegil gue nggak ada yang bisa bikin mereka tergila-gila dengan pesona ketampanan gue yang setara dengan Kim Taehyung ini,” jelas Gleo panjang lebar sebelum akhirnya menghilang dari balik pintu.

Dalisha memasang wajah masam. “Idih nggak banget laki gue lo samain sama diri lo yang mirip Anoa itu!”

Sementara itu, Karel dan Resha tertawa dibelakangnya. Dalisha kalau sudah menyangkut idola Korea-nya tidak akan tinggal diam. Selang beberapa menit kemudian bel masuk kelas berbunyi nyaring bertepatan dengan kedatangan Pak Iwan sembari menenteng buku fisika lintasnya yang tebal. Pak Iwan mengusap kepalanya yang botak pas ditengah-tengah. “Baik, minggu lalu sudah sampai dimana kita?” tanya Pak Iwan memulai pelajaran hari ini. Jelas, tidak ada yang langsung menjawab. Lupa, adalah satu-satunya kata yang selalu menjadi pamungkas.

“Si telor ceplok tiap pertemuan nanya mulu dah kek dora,” ujar Resha pelan.

“Bapak lo tuh, Res,” celetuk Dalisha dari kursi depan.

Lihat selengkapnya