"Tadi, lo bilang mau ngomong sesuatu sama gue. Mau ngomong apa?" tanya Riki.
"Orang tua lo di mana? Dari tadi gue enggak ngelihat orang tua lo?" tanya Luna.
"Orang tua gue balik ke Medan. Mereka mau nenangin diri di sana. Pengen kumpul agak lama sama keluarga. Karena gua masih sekolah dan kerja, jadi gue di rumah Jakarta ini sendirian." jawab Riki.
"Semoga kalian makin kuat dan tabah ya untuk menerima kepergian Kak Riko." ucap Luna.
"Makasih ya, Lun. Lo juga harus ikhlas ya, Lun atas kepergian Riko dari hidup lo." jawab Riki.
"Gue jujur memang belum bisa lupain memories gue selama kenal sama Kak Riko. Tapi, gue memang harus belajar ikhlas dengan kepergian Kak Riko ini. Supaya dia juga tenang di alam sana." ucap Luna.
"Lo bener, Lun. Gue dan orang tua gue yang sebagai keluarga dia, masih belum bisa terima kepergian Riko. Tapi manusia, tetap lah milik Sang Pencipta. Jadi, kita harus terima perpisahan itu walau memang sakit untuk dijalani." jawab Riki.
"Gue datang ke sini sebenarnya mau obrolin soal rencana liburan lo. Apa lo ada waktu libur kerja juga kalo lo libur sekolah?" tanya Luna.
"Soal itu sih, gue libur kerja cuma hari minggu. Selebihnya, gue tetap kerja di hari libur sekolah." jawab Riki.
"Oh gitu, ya." ucap Luna.
"Memangnya kenapa, Lun?" tanya Riki.
"Gue sebenarnya mau ajak lo pergi liburan bareng." jawab Luna.
"Makasih ya, Lun udah nawarin buat ajak liburan bareng. Tapi, lo udah tau juga lah. Gue kan enggak punya waktu libur kayak siswa sekolah pada umumnya, karena gue kerja." ucap Riki.
"Iya udah deh, Rik. Kalo gitu, gue pulang dulu ya." jawab Riki.
"Mau gue antar pulang?" tawar Riki.
"Enggak usah, Rik. Sopir gue udah di depan rumah lo tuh. Gue pulang ya, Bye." ucap Luna.