Anya dan Luna langsung menuju mobil yang tampak seorang sopir sedang menunggu di seberang bandara. Sopir itu tampak berumur 30-an, Anya dan Luna pun kemudian masuk ke dalam mobil mewah itu. Sopir itu mengangkat koper Anya dan Luna dengan menyusunnya di bagasi mobil.
"Anya, sebenarnya kita ini di mana sih?" tanya Luna kebingungan.
"Udah, nanti lo bakal tau. Mending lo nikmati aja perjalanan kita ke hotel dulu." jawab Anya.
Setelah beberapa menit di perjalanan, Luna dan Anya sampai di hotel, mereka pun melakukan check in hotel selama satu minggu kedepan. Luna dan Anya diarahkan oleh petugas hotel menuju kamar mereka berdua. Setelah itu, petugas hotel itu pergi dan mereka berdua langsung menutup pintu kamar hotel.
"Gue masih enggak ngerti, sebenarnya kita ini ada di mana? Lo ngajak gue liburan kemana sih? Kok sampe sekarang gue enggak tau kita ini ada di mana." ucap Luna.
"Nanti malam kita keluar dan nanti pasti lo bakal kaget banget. Jadi, kita mandi dulu dan istirahat bentar karena gue capek dan ngantuk." jawab Anya.
"Iya deh." jawab Luna.
Malam pun datang, Luna sangat tidak sabar untuk keluar hotel dan ingin mengetahui keberadaannya. Pada akhirnya, Luna dan Anya keluar dari hotel juga, "Taraa ... ini dia tempat liburan kita." ucap Anya.
Luna sangat terkejut seraya melihat keramaian orang-orang yang berjalan lalu lalang, "Ya ampun Anya. Lo bawa gue ke Thailand?" ucap Luna sambil spontan menutup mulutnya dengan kedua tangannya sebentar.
Anya hanya tersenyum senang melihat ekspresi kaget sahabatnya itu, "Ya udah yuk, kita cari tempat makan. Gue udah lapar banget, buruan yuk." ucap Anya sambil menarik tangan Luna.
Saat mencari tempat makan yang pas, Luna memasang wajah tidak percaya karena dibawa oleh Anya liburan ke Thailand, "Yuk ke tempat itu, kita makan di sana." ajak Anya sambil menepuk pundak Luna.