Karena Dia Aku Hidup

Adelia Putri Sukda
Chapter #21

SEBUAH PERHATIAN

Mark bergabung diantrian pembayaran buku sementara Luna baru mendapatkan satu buku novel. Setelah Mark selesai membayar bukunya, ia pun berjalan keluar toko buku itu untuk menunggu Luna. Luna yang masih menjelajah buku cukup lama pun, akhirnya menemukan buku yang sesuai di hatinya.

Setelah itu, Luna berjalan ke antrian, tetapi tiba-tiba, langkah kakinya terhenti saat matanya tertuju kepada seseorang. Tampak dari kejauhan, Riki sedang melihat buku-buku di pojok kiri seorang diri. Luna pun menghampiri Riki dengan memegang tiga buku yang hendak ia bayar itu.

Luna mengejutkan Riki sehingga tampak raut wajah terkejut Riki, "Lo ke toko buku juga, Riki?" tanya Luna sembari tersenyum.

"Eh, Luna? Iya nih, gue lagi nyari buku untuk tugas sekolah." jawab Riki.

"Oh gitu. Apa lo butuh bantuan, buat nyariin bukunya? Gue ini jago tau, kalo nyari buku, pasti bakal cepat ketemu." ucap Luna.

"Enggak perlu kok, makasih. Lo kayaknya mau bayar ya? Bayar aja, tuh antriannya udah enggak terlalu panjang lagi." jawab Riki sambil menunjuk ke arah antrian.

"Iya. Barusan gue habis milih buku dan akhirnya, gue dapet deh tiga novel. Oh iya, kita bayar bareng aja." jawab Luna.

"Bayar aja duluan, gue masih lama nyari bukunya." ucap Riki dengan memalingkan wajahnya.

"Oh, iya udah kalau gitu. Gue bayar duluan ya?" jawab Luna dengan wajah pura-pura baik-baik saja, padahal perasaannya sedang kecewa.

"Iya." jawab Riki singkat.

Luna melangkah kakinya menuju antrian dan Riki melanjutkan kegiatannya mencari buku. Luna lalu membayar bukunya dan turun dari lantai dua lalu berjalan keluar dari toko buku itu. Tampak dari kejauhan, Mark sedang menunggu Luna yang berjalan lambat dan berekspresi sedih hingga, sampai lah Luna berjalan di dekat Mark dan langsung mengambil helmnya.

"Lo kenapa sih? Lemes banget kayak sayuran rebus." tanya Mark dengan ekspresi penasaran.

Luna tidak menjawab pertanyaan Mark, "Kenapa ya, Riki dingin banget sikapnya ke gue tadi?" tanyanya dalam batinnya di lamunan singkatnya.

Mark mengejutkan Luna hingga Luna marah, "Apaan sih lo Mark, pakek acara ngagetin gue segala. Ngeselin banget sih lo!" ucap Luna.

"Ya, habisnya, lo gue tanyain dari tadi juga, enggak dijawab tapi malah dikacangin." jawab Mark.

"Udah ah. Enggak usah kepo jadi manusia. Mending cepet antar gue pulang, gue ngantuk." ucap Luna.

"Iya, tapi dengan satu syarat. Lo harus bayar gue atas jasa antar." jawab Mark.

Luna mengetok helm Mark dengan kuat, "Ogah. Enggak akan mau gue." ucap Luna.

Lihat selengkapnya