Karena Dia Aku Hidup

Adelia Putri Sukda
Chapter #23

JUTEK

Cukup lama Luna tertidur hingga akhirnya ia bangun lalu melihat di sekelilingnya. Akibat bangun yang mendadak, Luna menjadi terasa sedikit pusing di kepalanya. Mita yang habis dari kantin sambil membawa makanan untuk Luna menyadari Luna yang terbangun.

"Luna, lo udah sadar? Syukur banget. Gue pikir, lo bakal enggak bangun-bangun." kata Mita dengan ceplas-ceplos sambil meletakkan satu mangkuk bakso dan satu botol air mineral di meja.

Mendengar hal itu, ekspresi Luna berubah menjadi marah dan mata Luna melotot tajam ke arah Mita, "Sembarangan banget lo kalo ngomong ya Mita. Bisa jaga enggak sih itu mulut lo? Gue tabok lo baru tau rasa." ucap Luna.

"Iya maaf, soalnya gue tu kawatir banget sama lo." jawab Mita dengan wajah bersalah.

"Kalo aja lo bukan manusia, mungkin udah gue habisin kali lo" ucap Luna.

"Ih jahat banget sih lo Lun, gini-gini ya lo itu harus berterima kasih sama gue. Cuma gue dari sekian banyak teman-teman yang mau jagain lo di sini berjam-jam sampe gue juga yang beliin lo makanan." jawab Mita.

Seketika hati Luna tersentuh dan menjadi salah tingkah menerima perkataan Mita. Mita yang pura-pura memasang wajah tidak tau sebenarnya menyadari Luna yang merasa bersalah kepadanya.

"Iya udah." ucap Luna.

"Iya udah apanya?" jawab Mita dengan pura-pura kesal.

"Iya, iya maaf. Gara-gara gue, lo jadi kerepotan." jawab Luna.

"Cuma bilang gitu doang?" jawab Mita.

"Memang mau bilang apaan lagi sih?" tanya Luna dengan sedikit kesal.

"Iya pikir aja sendiri, seharusnya lo ngomong apa lagi gitu ke gue." jawab Mita.

Sejenak Luna terdiam dan memasang wajah pasrah, "Iya, makasih banyak ya udah banyak bantuin gue." ucap Luna dengan ekspresi kesal.

Seketika Mita tersenyum kecil, "Iya, sama-sama kok Lun. Gue itu tulus kok bantuin lo." jawab Mita.

"Tulus dari mana, orang lo aja barusan kayak maksa-maksa gue bilang terima kasih. Yang ada tuh, lo orangnya pamrih tau enggak?" jawab Luna.

"He he he." ucap Mita sambil menggaruk alisnya dengan salah tingkah.

Tidak lama, terdengar suara bel masuk sekolah untuk jadwal mata pelajaran terakhir. Luna yang sedang duduk sambil menyenderkan bahunya di dinding dengan bermain handphone-nya menyadari suara bel itu.

"Luna, ini lo makan ya baksonya. Udah gue beliin. Gue mau masuk kelas dulu, lo istirahat aja di sini sampe pulang sekolah." ucap Mita.

Lihat selengkapnya