Di pagi yang hangat oleh teriknya matahari memberi kehangatan dan kenyamanan untuk semua orang. Luna merasa sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah dan tidak sabar menunggu pulang. Luna sangat terobsesi dengan sesuatu yang telah ia tunggu. Luna berjalan ke kelas dengan perasaan menggebu-gebu dan membayangkan hari itu.
Tingkah laku lucu yang dikeluarkan oleh Luna membuat semua murid yang berada di kelasnya melihat Luna dengan ekspresi bertanya-tanya, "Luna kenapa tu, senyum-senyum sendiri kayak orang enggak waras?" tanya salah satu murid dengan dua murid lainnya di bangku mereka dengan tatapan heran.
"Enggak tau tu, kayaknya lagi habis obatnya deh." jawab murid lain itu lalu mereka tertawa kecil sambil melihat satu sama lain.
Luna yang sedang duduk di bangkunya sambil masih tersenyum kecil melihat isi pesan dari handphone-nya dikejutkan oleh Mita, "Luna, kenapa anak-anak lain pada liatin lo?" tanya Mita heran.
"Enggak tau gue, mungkin mereka enggak pernah liat orang bahagia kali." jawab Luna.
Mita terdiam dan merasa bingung dengan semua itu. Tidak lama, seorang guru masuk ke kelas Luna dan memulai kegiatan belajar mengajar. Melihat gurunya sudah masuk ke kelasnya, Luna memasukkan handphone-nya di kantong bajunya.
Setelah pelajaran pertama dan kedua berlalu, akhirnya masuk lah jam istirahat. Luna keluar dari kelasnya dan berjalan menuju kantin untuk mengisi perut kosongnya. Luna membeli tiga jajanan ringan dan sepiring nasi goreng serta segelas es teh yang cocok di cuaca panas saat itu.
Luna memakan makanannya sambil memainkan handphone-nya. Mita yang tadinya berada di toilet menyusul Luna di kantin dan sesampainya di sana, Mita memesan sepiring nasi kuning dan segelas es jeruk. Mita melihat Luna yang asyik dan fokus dengan handphone-nya tanpa menyadari kedatangannya.
"Luna, kok lo main handphone terus sih?" tanya Mita.
"Memang kenapa sih? Kan bebas main handphone, selagi enggak dilarang." jawab Luna.
"Iya, tapi kan ajak juga kali gue ngomong. Ini malah gue dianggurin, enggak enak tau." ucap Mita.
"Lebay banget sih lo, kayak enggak ada teman yang lain aja. Eh, jangan-jangan memang lo enggak punya teman lagi." ucap Luna seraya tertawa kecil.
"Enggak lucu tau. Enggak asyik banget sih lo Lun, parah banget." jawab Mita dengan wajah cemberut.
"Ha ha ha. Sorry deh. Gitu aja ngambek kayak anak kecil." jawab Luna.
Sedari tadi, Mita diam saja dan mengabaikan Luna dengan membuang wajah dari Luna. Tidak lama, makanan Mita datang dan ia langsung memakan makanannya dengan cepat. Setelah makanan dan dan minuman Mita habis, ia langsung meninggalkan Luna menuju kelas.
"Loh, Mita kok ninggalin gue sih? Mita, tunggu." ucap Luna dengan heran sambil membesarkan kedua matanya.
Luna menggelengkan kepalanya dan melanjutkan kembali kegiatan makannya. Setelah habis semua makanan dan minumannya, Luna berjalan menuju kelasnya. Luna menghampiri Mita dengan duduk di samping, "Apaan sih lo Mita, pakek ninggalin gue segala. Aneh banget lo." ucap Luna kesal.