Karena Dia Aku Hidup

Adelia Putri Sukda
Chapter #28

SEDINGIN ES BATU

Pagi itu, Mark selesai mandi dan sudah mengenakan pakaian yang rapi untuk memulai kegiatannya. Saat Mark kembali ke ruang tengah, Mark tidak menemukan seorang pun di sana. Mark kebingungan lalu berjalan ke dapur untuk bertemu Bibi Mirna, tetapi tidak ada Bibi Mirna. Mark melangkahkan kaki keluar rumah dan ada dua satpam yang tengah duduk di pos sambil meminum kopi.

Mark berjalan ke sana dan mendekati dua satpam itu, "Pak, pada kemana ya orang di rumah?" tanya Mark.

"Oh itu Den, Non Luna pergi ke sekolah dan Bibi Mirna ke pasar." jawab salah satu satpam.

"Oh gitu Pak, ya udah deh, kalau gitu saya mau pulang ke apartemen. Bapak tolong buka pagarnya, ya dan tolong kasih tau nanti sama Luna juga Pak." ucap Mark.

"Siap, Den." jawab dua satpam itu secara bersamaan.

Mark berjalan menuju samping rumah Luna dan langsung menaiki motornya lalu memasang helmnya. Setelah itu ia menghidupkan motornya sambil memanaskan mesin motornya sebentar. Tidak lama, Mark menggas motornya lalu pergi dari rumah Luna. Setelah beberapa menit di perjalanan, Mark pun sampai di apartemennya.

Luna yang berada di sekolah menjalani kegiatan belajar mengajar dengan lancar hingga tiba waktu jam istirahat, Luna dan Mita yang belum berbaikan tidak makan bersama di kantin. Mereka bertengkar karena hal kecil yang dijadikan besar sehingga sulit bagi mereka untuk kembali akur. Luna duduk dengan jarak dua kursi dari Mita dan Mita duduk satu kursi panjang sejajar bersama dengan dua siswi lainnya.

Di beberapa kesempatan, mereka mencuri-curi pandang lalu melihat ke arah lain dengan wajah jutek. Mita memakan makanannya dengan cepat sambil memasang wajah kesal sedangkan Luna juga memakan makanannya dengan lebih cepat lalu ia langsung menuju ke kelas. Beberapa siswi lain yang duduk berdekatan dengan mereka, melihat dengan tatapan heran dan geleng-geleng kepala sambil melihat Luna dan Mita yang makan dengan cepat.

Di kelas itu, hanya ada Mita dan Luna yang duduk di bangku yang bersebelahan dengan wajah saling marah. Mereka hanya diam hingga jam pelajaran berikutnya masuk dan ketika jam masuk berbunyi, para siswa-siswi yang berada di kantin dan di tempat lain bergegas masuk ke kelas mereka masing-masing.

Setelah memasuki jam terakhir kegiatan belajar, tiba-tiba bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua murid keluar dari kelas masing-masing bak semut keluar dari tempat persembunyian. Luna berjalan masuk ke dalam mobilnya yang ditunggui oleh Pak Yanto sudah menunggunya selama lima belas menit.

Setelah beberapa lama di perjalanan, akhirnya Luna sampai di rumahnya dan berjalan masuk menuju kamarnya. Luna mengenakan kemeja putih dan celana jeans kemudian Luna juga menggunakan tas selempangnya dan berdandan natural. Setelah itu, Luna menggunakan sepedanya menuju supermarket untuk mulai bekerja.

Luna baru bekerja di sana sehingga ia belum mendapatkan baju kerja dari supermarket itu. Luna memarkir sepedanya di gang kecil yang bersebelahan dengan supermarket itu. Luna masuk ke supermarket itu lalu mulai menyusun dua kardus jajanan ke tempatnya.

Luna juga menyusun satu kardus botol minuman ke tempatnya dengan semangat. Luna sangat bekerja keras di hari kerja pertamanya dan merasa senang karena ia bekerja di tempat yang ia inginkan. Setelah selesai bekerja, Luna keluar dari supermarket itu bersama Riki.

Lihat selengkapnya