Setelah beberapa lama Luna menunggu di depan rumahnya, akhirnya terlihat lah motor Riki datang. Luna tersenyum bahagia ke Riki dan dibalas senyuman pula oleh Riki saat melepas helmnya.
"Yuk kita langsung pergi aja. Takut kemalaman nanti pulangnya." ucap Riki.
"Ya ampun, bahkan Riki mikirin gue karena bakal takut kemalaman pas ngantar gue pulang nanti." ucap bahagia Luna dalam batinnya.
"Oke, Rik." jawab Luna.
Setelah itu, Luna langsung menaiki motor Riki dan Luna mulai mengarahkan kedua tangannya untuk berpegangan di pundak Riki tetapi Riki membawa tangan Luna menuju pinggangnya. Riki mulai menyalakan mesin motornya dan menggasnya dengan sedang lalu mereka pergi menuju suatu tempat. Selama di perjalanan, Luna sangat canggung sekali, terutama saat dirinya sedang melingkari pinggang Riki.
Setelah beberapa lama di perjalanan, Luna dan Riki akhirnya sampai ke tempat tujuan. Luna sangat terjekut saat Riki membawanya ke pasar malam yang ramai oleh orang-orang dan banyaknya wahana permainan. Mata Luna berkaca-kaca dan tidak lama Riki langsung menarik tangan Luna.
Riki mengajak Luna masuk ke sana dan bermain berbagai permainan bersama-sama. Riki membayar tiket masuknya dan mereka pun berjalan masuk ke dalam lokasi pasar malam. Luna mengajak Riki membeli jajanan dan minuman untuk mengisi perut.
Tidak lama, mereka kembali membeli kembang gula dan es teh. Mereka mencoba memancing ikan dan masuk ke rumah hantu lalu memanah untuk mendapatkan boneka yang diinginkan Luna. Pada akhirnya Riki memenangkan permainan itu dengan poin yang banyak sehingga Riki mendapatkan hadiah boneka dan cokelat yang berukuran kecil.
Boneka yang diinginkan Luna akhirnya menjadi kenyataan sedangkan cokelat yang didapatkan tadi disimpan oleh Riki. Mereka sangat asyik bermain hingga lupa waktu dan akhirnya mereka pulang larut malam sebelum beberapa menit pasar malam ditutup. Riki mengantar Luna pulang hingga sampai di depan rumah Luna, Riki mengambil cokelat tadi dari balik saku celananya dan memberikannya ke tangan Luna.
Riki memberi senyuman manis sambil menatap Luna dan tiba-tiba saja Riki langsung membubarkan tatapannya. Riki tidak memberikan sepatah kata apapun setelah memberikan cokelat itu. Riki langsung pergi bersama motornya dengan kencang sedangkan Luna hanya tersenyum malu.