Karena Dia Aku Hidup

Adelia Putri Sukda
Chapter #31

MARAH BESAR

Sepulang sekolah, Luna menempuh perjalanan yang macet sehingga membuat Luna bosan di dalam mobil. Sehabis berganti baju, Luna memilih untuk tidur siang agar mengembalikan tubuhnya segar dan semangat lagi. Setelah bangun dari tidur siang, Luna mencuci muka di kamar mandi lalu menggunakan clay mask berwarna biru.

Sembari menunggu kering, Luna membaca buku novel yang ia pinjam di perpustakaan sekolahnya tadi. Luna membaca dari halaman awal hingga lembaran kelima dan tidak terasa clay mask Luna sudah kering. Pada akhirnya, Luna membilas wajahnya sampai bersih lalu melanjutkan kembali kegiatan membacanya.

Luna membaca buku novel sampai pukul 17.00 WIB hingga akhirnya Luna menutup bukunya lalu meletakkannya di laci meja belajarnya. Luna kemudian mengambil handuknya di gantungan dan berjalan masuk ke kamar mandi untuk mandi sore. Selesai mandi, Luna pergi keluar untuk membeli gorengan dengan menggunakan sepedanya.

Luna sampai di tempat jualan gorengan dan membelinya sebanyak Rp. 10.000. Setelah selesai membeli gorengan, Luna mengarahkan sepedanya menuju taman dekat rumahnya. Luna memarkirkan sepedanya di sana lalu duduk santai di kursi taman seorang diri.

Luna mulai membuka kantong plastik gorengannya yang tadi ia ikat lalu memakan satu tahu goreng dengan cabai rawit yang berukuran kecil. Luna memakan lagi satu ubi goreng yang rasanya manis dan gurih hingga sangking enaknya makan, Luna tidak sadar bahwa Riki datang, "Bagi-bagi dong, makan sendiri aja." ucap Riki sambil duduk di samping Luna.

Luna sangat malu dan tersenyum nyegir di hadapan Riki sedangkan Riki hanya tersenyum manis. Hingga akhirnya Luna menyodorkan kantong plastik gorengan itu ke Riki. Riki yang diberi gorengan tidak melewatkan kesempatan untuk makan gratis.

Riki langsung mengambil dua gorengan sekaligus dari tiga gorengan yang tersisa di kantong plastik itu. Luna menganga besar dan terkejut sehingga ia akhirnya hanya pasrah dan memakan sisa satu gorengan terakhir itu bersama Riki yang tampak tersenyum bahagia.

Langit berubah menjadi gelap yang akan berubah menjadi malam sehingga Luna dan Riki memutuskan untuk pulang.

"Gue pulang dulu ya, Lun? Makasih buat gorengan gratisnya." ucap Riki yang langsung berjalan pergi meninggalkan Luna sambil melambaikan satu tangannya.

"Iya." jawab Luna dari kejauhan.

Setelah Luna sampai di rumahnya, Luna membersihkan wajahnya dengan micellar water dan kapas. Setelah itu, Luna menggunakan face wash yang menghasilkan foam yang banyak. Lalu Luna menggunakan toner dan memasang sheet mask yang dingin ke wajahnya.

Luna membaringkan tubuhnya di kasur sambil menunggu sheet mask-nya kering sambil melanjutkan bacaannya. Setelah sheet mask-nya kering dan meresap di kulit wajahnya, Luna langsung melepas sheet mask itu dan memeras sisa essecence-nya untuk dimanfaatkan ke tangan dan lehernya. Setelah selesai menggunakan skincare, Luna turun ke bawah untuk makan malam.

Luna menyantap sambal udang pedas dan sayur bayam di campur jagung dengan nasi hangat yang pulen. Luna memakannya sampai habis dan setelah itu Luna meminum air putih hingga ia mengeluarkan suara sendawa yang cukup besar. Bibi Mirna hanya melihat Luna sambil tersenyum kecil saat Bibi Mirna membereskan semua piring kotor yang ada di meja makan.

Luna yang menyadari Bibi Mirna melihatnya bersendawa membuat Luna tersenyum malu.

"Makasih ya Bi udah masakin aku makan malam. Semua makanannya enak banget." ucap Luna sambil tersenyum.

"Iya, sama-sama Non." jawab Bibi Mirna seraya menghentikan sejenak kegiatan berberesnya.

Lihat selengkapnya