Karena Dia Aku Hidup

Adelia Putri Sukda
Chapter #35

DETEKTIF MUDA

Keesokan harinya, Luna tiba di sekolah dan seketika langkah kaki Luna terhenti saat melihat dari arah belakang. Seorang laki-laki yang membuatnya teringat akan sesuatu, "Loh, kok itu cowok mirip banget ya dengan Riki? Apa gue cuma lagi kepikiran aja sama dia." ucap Luna.

"Tapi kenapa kebetulan mirip ya postur tubuhnya, ya walau pun gaya rambutnya beda." ucap Luna lagi.

Tiba-tiba saja Mita yang baru datang ke sekolah menepuk pundak Luna sehingga Luna terkejut, "Ih, Mita lo ngagetin gue aja sih." ucap Luna marah.

"Lo ngapain sih di sini diam aja, kenapa enggak ke kelas?" tanya Mita.

"Ini mau ke kelas." jawab Luna sembari meninggalkan Mita.

"Ih Luna! Kok lo malah ninggalin gue sih? Nyebelin banget deh." ucap Mita yang cemberut sambil mengejar Luna.

Setiba di kelas, Luna langsung meletakkan tas ranselnya lalu pergi keluar kelas. Luna tidak melihat ke kanan dan ke kiri lagi di kelas itu karena fokus mencari laki-laki tadi. Beberapa langkah Luna berjalan sudah terdengar suara bel masuk kelas, "Arghh! Sial, belum semua kelas gue cek udah masuk aja." ucap Luna kesal.

Setelah Luna sudah masuk ke kelasnya, tidak lama Ibu Guru yang mengajar pelajaran agama datang. Ibu guru itu langsung menjelaskan materinya lalu menulis tiga soal esai di papan tulis. "Siapa yang berani ke depan menjawab satu pertanyaan ini? Maka akan mendapatkan nilai tambahan tetapi akan lebih baik lagi bisa menjawab semua soal." ucap Ibu Guru itu.

Tiba-tiba saja Edo mengangkat tangannya, "Ya Edo, kamu mau menjawab soalnya?" tanya Ibu Guru itu.

"Eh, enggak Bu." jawab Edo cemas.

"Terus kenapa kamu tadi mengangkat tangan?" tanya Ibu Guru itu lagi.

"Saya cuma mau meregangkan tangan saya saja, Bu." jawab Edo.

Mendengar jawaban Edo, sontak semua murid tertawa terbahak-bahak sedangkan Edo hanya menyengir. Luna yang juga ikut tertawa hebat membuat dirinya ingin pergi ke toilet, "Mita, lo temanin gue ke toilet yuk." ajak Luna.

"Kok lo manja banget sih Lun, tumben?" jawab Mita.

"Ih, gue tu takut sama kejadian kemarin pas gue enggak bisa keluar dari toilet." jawab Luna.

"Iya oke gue temanin, tapi lo ya yang minta izin sama Ibu Guru." ucap Mita.

"Tenang aja soal itu." jawab Luna.

Kemudian mereka berdua berjalan mendekati Ibu Guru, "Permisi Bu, saya izin ke toilet sama Mita, saya udah kebelet Bu." ucap Luna.

"Iya udah cepat ya karena nanti akan ada tugas." jawab Ibu Guru itu.

"Iya Bu, terima kasih Bu." jawab Luna dan Mita bersamaan.

"Sama-sama Luna, Mita." jawab Ibu Guru itu lagi.

Setelah itu, Luna langsung berlari lebih cepat dari Mita yang tertinggal jauh dari belakang. Hingga akhirnya Luna tiba di toilet lebih dahulu dan membuang hajatnya lalu setelah selesai Luna keluar dari toilet. Tidak lama Luna sudah berada di samping Mita lalu mereka berjalan kembali ke kelas.

Tiba di kelas, mereka berdua kembali duduk di bangku masing-masing. Di saat itu juga Riki menutup wajahnya dengan buku sedangkan Luna masih tidak tau keberadaan Riki di kelas itu. Selesai Ibu guru itu menjelaskan materi selanjutnya, Ibu guru itu memberikan tugas soal yang cukup banyak, "Ini ada sepuluh soal yang harus kalian kerjakan dan dikumpul sekarang juga ya anak-anak." perintahnya.

Lihat selengkapnya