Karena Dia Aku Hidup

Adelia Putri Sukda
Chapter #40

BUNUH DIRI

Sesampainya di rumah, Luna langsung menuju ke kamar tanpa menemui Mamanya lagi. Mama Luna yang menunggu kepulangan Luna di ruang tengah mengharapkan Luna menemuinya tetapi Luna tidak kunjung datang. Pada akhirnya, Bibi Mirna mengetuk pintu kamar Luna hingga beberapa kali tetapi Luna tidak kunjung juga membuka pintunya.

Bibi Mirna merasa kawatir sehingga Bibi Mirna menemui Mama Luna, "Nyonya, Non Luna tidak buka-buka pintunya padahal sudah saya ketuk dan saya panggil, Nyonya." jelas Bibi Mirna.

Mendengar hal itu, Mama Luna menjadi kawatir dan langsung berjalan menuju ke kamar Luna tetapi pintu kamarnya terkunci. Sementara Luna yang berada di dalam kamar itu tengah memegang sepotong kaca pecah dari vas bunga meja belajar Luna. Luna menatap kaca itu dengan tatapan mata yang tajam hingga menimbulkan ekspresi marah dan air mata yang berlinang.

Tampak pula rambut Luna berantakan akibat dirinya menjambak rambutnya sendiri akibat kesal dengan kenyataan yang ia alami. Detik-detik Luna hendak menusuk kaca itu ke urat nadi tangan kanannya, pintu kamar Luna terbuka setelah didobrak oleh kedua sopir Luna. Pandangan yang dilihat Mama Luna dan Bibi Mirna yang terjadi adalah tangan Luna berdarah. Sayatan pertama itu tidak sengaja terjadi akibat terkejut pintu kamar Luna berhasil dibuka.

"Luna? Kamu sedang apa?!" tanya Mama Luna dengan ekspresi wajah kawatir.

"Aku mau bunuh diri Ma. Papa udah enggak ada. Aku mau nyusul Papa aja." jawab Luna.

"Sayang, kamu jangan ngomong begitu nak. Mama enggak mau kamu pergi juga. Mama mohon jangan seperti ini." jawab Mama Luna yang langsung berlinang air mata.

"Ma, aku benci semua ini. Aku benci sebuah perpisahan dan kehilangan!" jawab Luna dengan suara yang terdengar menggema.

Setelah keadaan sudah tenang dan membaik, Luna dibaringkan di kasurnya lalu disiapkan makanan oleh Bibi Mirna. Mama Luna mulai mengambil piring itu lalu mulai menyuapkan nasi dan lauk pauknya ke mulut Luna. Luna saat itu hanya diam dengan tatapan kosong sambil menerima suapan dari Mamanya.

Setelah semua makanan habis, Mama Luna mengantarkan piring dan gelas kotor itu ke dapur tanpa berbicara dengan Luna. Mama Luna sangat mengerti keadaan Luna yang tidak mau dahulu untuk diajak bicara. Luna yang melamun cukup lama menyadari akan sesuatu, dirinya mulai mencari handphone-nya.

Pada akhirnya ia menemukan handphone-nya dan mulai mengecek sesuatu dengan cepat. Setelah itu, Luna langsung bergegas pergi dengan hanya membawa handphone-nya keluar rumah. Setelah lima menit berlalu, Mama Luna kembali ke kamar Luna dan melihat Luna tidak ada di sana. Mama Luna menjadi kebingungan dan mencoba ke dapur, ruang tengah, hingga keluar rumah tetapi Luna tidak ada juga.

"Kemana Luna? Kenapa dia enggak ada? Kenapa dia nggak kasih tau aku dulu?" ucap Mama Luna.

"Enggak biasanya Non Luna pergi tanpa kasih tau dahulu seperti ini Nyonya." Sahut Bibi Mirna.

Lihat selengkapnya