Pada akhirnya di sepanjang jam pelajaran berlangsung, Mita menjalankan hukuman yang cukup berat. Mita di hukum membersihkan toilet perempuan lalu Mita pun melaksanakan hukuman itu dengan penuh penyesalan. Setelah hukuman Mita berakhir, Mita kembali ke kelas dan di sana tampak Luna duduk dan di belakangnya terdapat Riki yang tengah melihat Luna.
Mita merasa curiga dengan Riki yang tanpa jeda melihat Luna. Akhirnya Mita berdehem dengan suara besar sehingga Riki dan Luna melihat Mita dengan heran. “Pada enggak ke kantin?” tanya Mita sambil melihat Riki dan Luna satu persatu, tetapi dengan wajah penuh ingin tau.
“Enggak.” jawab Luna.
“Enggak Mit.” jawab Riki.
Seketika Luna terkejut mendengar suara seseorang yang tidak asing di telinga sehingga Luna menghadap ke belakang. Wajah Luna menjadi tercengang setelah mengetahui orang yang berada di belakangnya adalah Riki, pacarnya.
“Kok lo bisa ada di sini?” tanya Luna.
“Dia kan emang ada di kelas kita Lun, anak baru.” sahut Mita.
“Kok gue baru tau?” tanya Luna lagi.
“Lo kan waktu itu telat masuk karena kejebak di dalam toilet.” jawab Mita.
“Bener kata Mita.” jawab Riki.
“Kenapa lo enggak cerita apa-apa kalo lo sekelas juga sama gue? Lo enggak ada tu cerita sama gue kalo lo pindah ke sekolah gue.” ucap Luna.
“Iya tadinya gue mau cerita, tapi lo tadi langsung pergi gitu aja Lun.” jawab Riki.
“Lo bukan cuma bohongin gue soal kepindahan lo di sekolah ini, tapi lo juga bohongin gue soal kita ternyata sekelas. Dan lebih parahnya lagi lo itu duduk di belakang gue tanpa sepengetahuan gue!” ucap Luna sembari menahan air mata.