Karena Dia Aku Hidup

Adelia Putri Sukda
Chapter #58

DIJENGUK

Mata Luna berkaca-kaca setelah mendengarkan jawaban itu dari mulut Mamanya, “Luna kena penyakit serius Ma? Penyakit apa Ma?” tanya Luna.

“Kanker otak stadium dua Luna.” jawab Mama Luna dengan berat hati.

“Apa Ma? Mama beneran? Luna kena kanker otak?” tanya Luna sekali lagi.

“Iya sayang, Mama benar-benar sedih menerima kenyataan ini.” jawab Mama Luna.

Seketika air mata Luna keluar dengan deras, Luna menangis sejadi-jadinya sehingga Mamanya pun ikut menangis. Luna tidak bisa berkata apa-apa lagi. Malam itu menjadi malam penuh haru untuk Luna dan Mamanya yang kini juga menjadi seorang Ibu single parent.

Keesokan harinya, di sekolah Riki masuk ke kelas dengan ekspresi dingin dan siapa pun yang melihatnya menjadi enggan untuk mendekatinya. Mita yang baru datang ke kelas itu mendekati Riki dan mulai memperhatikan wajah Riki yang datar.

“Riki, muka lo enggak ada ekspresi-ekspresinya amat sih?” tanya Mita.

“Kenapa?” tanya Riki balik.

“Enggak ada lah, lupain aja. Oh iya, Luna kenapa belum datang-datang juga ya? Entar telat baru tau rasa tu anak.” ucap Mita.

‘Luna masuk rumah sakit.” jawab Riki dengan tanpa ekspresi.

Mata Mita melebar, “Yang bener lo Rik?” ucap Mita.

“Iya bener lah. Masa iya gue bohong?” jawab Riki.

“Tapi, kok lo kelihatan santai aja kayak enggak ada apa-apa?” tanya Mita.

“Gue udah tau soal ini.” jawab Riki.

“Ya ampun, sejak kapan Luna masuk rumah sakit?” tanya Mita dengan cemas.

Lihat selengkapnya