Mama Luna memandang Luna dengan terdiam bisu setelah mendengar perkataan Luna itu. Sedangkan Luna di dalam hatinya mengharapkan jawaban yang dinanti-nantikan sejak tadi tetapi takdir berkata lain sehingga membuat Luna menjadi kecewa besar dan berat hati untuk tetap menjalaninya. Tiba-tiba saja suara ketukan pintu berbunyi, tampak Dokter laki-laki muda yang berusia 25 tahun itu dan seorang perawat yang berusia 28 tahun datang pagi itu dengan pakaian yang rapi untuk merawat dan mengobati Luna lalu memberi senyum kepada Luna dan Mama Luna saat sudah berada di ruang rawat Luna.
“Eh, ada Pak Dokter datang. Ada apa Dok?” tanya Mama Luna.
“Maaf mengganggu paginya ya Bu? Saya datang ke sini untuk mengecek keadaan pasien.” ucap Dokter itu.
Luna yang sejak tadi memperhatikan percakapan Mamanya dan Dokter itu dibuat pangling melihat wajah Dokter muda itu sehingga menarik perhatiannya, “Ya ampun, Dokter ini kok ganteng banget sih? Mana mulus lagi kulit wajahnya kayak Idol Korea. Liat wajahnya aja, rasanya meneduhkan banget.” ucap Luna dalam batinnya.
“Apa saya sekarang sudah boleh langsung memeriksa kondisi pasien Bu?” tanya Dokter itu.
“Oh, boleh sekali Dok. Silahkan saja periksa kondisi anak saya.” jawab Mama Luna.
Dokter laki-laki itu pun mulai memeriksa Luna hingga selesai kemudian Dokter itu memberikan sebuah kabar dengan raut wajah serius. Mama Luna yang melihat ekspresi itu menjadi bingung dan kawatir.
“Gimana Dok kondisi anak saya?” tanya Mama Luna.
“Anak Ibu kondisinya baik-baik saja. Tetapi ada satu hal yang harus saya sampaikan kepada Ibu.” jawab Dokter itu.
“Sampaikan saja Dok. Saya akan menerimanya dengan lapang dada.” ucap Mama Luna.
“Anak Ibu sel-sel kankernya sudah mulai berkurang sehingga bisa dikatakan harapan untuk sembuh segera ada bu.” jelas Dokter itu.