Setelah itu, Mama Luna pun ditolong oleh orang-orang yang ada di jalan itu untuk dibawa ke rumah sakit. Mama Luna ditangani oleh Dokter dan Perawat di dalam ruang UGD sedangkan Luna menunggu di ruang tunggu sambil terus menangis. Tiba-tiba suara handphone Luna berbunyi, Luna yang menyadarinya langsung mengecek handphone-nya lalu menjawab panggilan itu, “ Halo Riki.” jawab Luna dengan nada suara bergetar.
“Luna, gue denger lo udah pulang dari rumah sakit ya?” tanya Riki.
“Iya Rik, gue udah pulang dari rumah sakit tapi, …” belum selesai Luna berbicara, Dokter yang menangani Mamanya pun keluar dari ruang UGD dan Luna mengalihkan pandangannya ke Dokter itu lalu menghampirinya.
“Gimana Dok keadaan Mama saya?” tanya Luna.
“Mama?” ucap Riki setelah mendengar suara Luna dari panggilan telepon yang masih berlangsung itu.
“Luna, halo Lun? Lo sekarang di rumah sakit lagi? Rumah sakit mana Lun? Kasih tau gue, gue bakal ke sana sekarang.” ucap Riki lagi.
Luna tidak menjawab perkataan Riki yang sejak tadi memanggilnya hingga pada akhirnya Riki memilih datang ke rumah Luna untuk menunggu kepulangan Luna.
“Apa Dok? Mama saya koma?” ucap Luna.
“Iya. Pasien mengalami kehilangan darah yang cukup banyak dan keadaannya sekarang sedang kritis.” jawab Dokter itu.
“Kapan Mama saya bisa sadar dari komanya Dok? Mama saya akan sembuh kan Dok?” tanya Luna.