Setelah Dokter mengecek keadaan Mama Luna, Luna dikejutkan dengan hasil pemeriksaan Mamanya. Luna tidak menyangka dirinya mendapat berita buruk yang membuat perasaannya benar-benar hancur.
“Gimana Dok kondisi Mama saya? Mama saya bisa sadar dari komanya kan Dok?” tanya Luna sambil membendung air mata.
“Saya ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya pasien. Kamu yang tabah ya?” ucap Dokter itu sambil memegang pundak Luna sebelum meninggalkan Luna.
“Apa? Mama meninggal?” ucap Luna dengan raut wajah tidak percaya dengan perkataan Dokter itu.
Riki yang berada di samping Luna ikut terkejut mendengar jawaban Dokter itu sehingga Riki mulai berinisiatif untuk menenangkan Luna yang tampak tidak bisa mengontrol emosinya, “Riki, Mama gue meninggal?” tanya Luna untuk memastikan.
“Iya Lun.” jawab Riki sambil menahan air mata.
“Enggak! Enggak mungkin! Apa yang Dokter bilang itu bohong kan?!” ucap Luna.
“Dokter itu bilang bener. Lo sekarang harus kuat dan ikhlas menerima semua ini ya Lun?” jawab Riki.
“Enggak! Mama!!!” ucap Luna sambil menangis histeris.
Luna menangis tanpa henti saat dirinya melihat langsung keadaan Mamanya yang sudah tidak bernyawa lagi. Luna benar-benar bersalah dengan semua kesalahan yang pernah ia perbuat sehingga Luna menarik-narik rambutnya hingga rontok. Riki yang melihat Luna seperti itu menjadi ikut sedih dan mencoba menenangkan Luna sambil memeluknya.
“Udah Lun udah! Jangan nangis terus kayak gini! Biarin Mama lo tenang di alam sana.” ucap Riki.
“Kenapa Mama cepet banget ninggalin Luna sekarang Ma?! Kenapa?!” teriak Luna sambil memegang tangan Mamanya untuk terakhir kalinya.
“Lun, tenang ya? Kita biarin Mama lo dimandiin jenazah dulu dan disalatin baru kita sama-sama pergi ke pemakaman Mama lo.” ucap Riki.
“Non Luna yang kuat ya Non? Bibi enggak nyangka Nyonya ninggalin kita berdua Non.” sahut Bibi Mirna sambil menangis.
“Bibi.” jawab Luna dengan singkat lalu memeluk Bibi Mirna sambil menangis haru.
“Sabar ya Non? Bibi juga ikut merasa terpukul melihat Non nangis begini atas meninggalkannya Nyonya Non.” ucap Bibi Mirna lagi.