Setelah ucapan terima kasih yang Rexa ucapkan pada seluruh penggemarnya, pria itu pun kembali melangkah menarik Sofie menjauh dari kerumunan para penggemarnya. Rexa membawa Sofie masuk ke dalam lift lalu menuju kamarnya sambil menggandeng tangan wanita itu yang sedari tadi belum dia lepaskan. Lydia dan Sonya hanya mengikuti mereka tanpa banyak bicara, sedikit takut dengan aura dingin sang idola tersebut.
“Kamu tidak apa-apa kan, Sofie?” tanya Sonya khawatir.
“Hmm, aku tidak apa-apa. Hanya saja leherku terasa sedikit perih.” Sofie meringis sambil memegangi lehernya yang terluka.
“Auuwh!!” teriak Sofie tiba-tiba.
“Kenapa, Sof? Apa lagi yang sakit?” tanya Sonya dan Lydia bersamaan. Sedikit terkejut dengan teriakan sahabatnya itu.
“Rexa! Haruskah kamu meremukkan tanganku juga?” tanya Sofie sambil meringis.
“Apa?” Rexa balas bertanya dengan bingung, sedangkan Sonya dan Lydia terheran-heran menatap dua orang di depannya.
“Ini! Dari tadi kamu meremas tanganku seperti remuk tulangku rasanya,” jawab Sofie merengut sambil mengangkat tangan yang digenggam Rexa.
Seketika itu pun Rexa tersadar kalau sedari tadi tangannya masih menggandeng tangan Sofie. Hingga tanpa sadar sudah meremas lengan wanita itu ketika merasa jengkel terhadap sikap para penggemarnya. Segera saja Rexa melepaskan tangannya dari tangan Sofie dan membiarkan wanita itu mengusap jemarinya yang sedikit memerah.
“Sebaiknya kamu tunggu di kamarku sampai keadaan tenang,” ujar Rexa dan bergegas keluar lift begitu pintunya terbuka.
Sofie, Sonya dan Lydia pun mengikuti Rexa menuju kamarnya. Di ruangan itu sudah ada Nick, sang manager beserta para member B-Men lainnya yang ternyata datang menyusul.
“Kalian tidak apa-apa?” tanya Nick khawatir. Rexa hanya mengangguk singkat sebagai jawaban.
“Untung Sonya segera meneleponku tadi. Syukurlah kalian tidak apa-apa,” tutur Vino yang sempat membuat kening Sofie berkerut heran melihat pria itu bertemu pandang dengan Sonya yang terlihat tersipu.
“Benar-benar beruntung kamu, Sofie. Melihat betapa mengerikannya mereka seperti itu, sungguh beruntung kamu tidak mengalami cidera. Kamu benar-benar hebat,” celoteh Calvin yang sedari tadi menonton kejadian tersebut melalui siaran langsung dari ponselnya. Sofie hanya bisa tersenyum miris menanggapinya. Sonya melempar senyum ke arah Vino sebagai tanda terima kasih, sedangkan Lydia justru asik mengagumi para member B-Men di hadapannya.
“Kalau bukan karena dia yang menarikku waktu itu, aku tidak akan sesial ini!” rutuk Sofie kesal.
“Apa?” Rexa mendelik. “Jadi kamu menyalahkanku untuk semuanya?” tanya Rexa ketus tidak terima dengan ucapan Sofie.
“Kan, sudah jelas semua ini karena dirimu. Kamu tidak pernah mengklarifikasi apa pun tentang foto yang beredar. Kamu benar-benar merusak hidupku yang sempurna,” balas Sofie tidak kalah ketus.
“Sempurna katamu? Kalau bukan karena aku mungkin sampai sekarang kamu tidak akan pernah tahu kelakuan buruk pacarmu itu,” cibir Rexa tak mau kalah.