Karenina

Vivie Hardika
Chapter #6

Lima

"Surprise ...!" Wajah Ethan terlalu gembira jika dibandingkan dengan wajah lesu Anna yang menyambut kedatangannya.

Ethan yang semula tersenyum lebar dengan dua kotak pizza di tangannya terpaksa harus meralat semua kegembiraan tersebut. Ethan heran pada sikap gadisnya malam ini. Gadis yang biasanya selalu menyambutnya dengan senyum manis itu kini tampak tak bersemangat. Bahkan, sepasang mata yang sering memancarkan binar kebahagiaan itu terlihat sedih.

"Terjadi sesuatu?" tanyanya seraya meletakkan dua dus pizza di atas meja ruang tamu.

Anna terduduk lesu. Kepalanya menunduk dan tidak terlihat akan menatapnya.

Ini pertama kalinya Anna berlaku tertutup seperti itu padanya. Selama ini, gadis itu tidak punya rahasia.

Tunggu dulu. Ethan memberi jeda pada pikiran panjangnya.

Bukannya Anna baru saja bertemu dengan sahabatnya? Apa kebisuannya sekarang ada hubungannya dengan pertemuan mereka? Jika benar, apa yang sebenarnya terjadi?

"Aku akan menunggu sampai kamu siap cerita," kata Ethan seraya bangkit dari sofa, membiarkan Ariana tenggelam dalam kesendiriannya.

Sejurus kemudian, tangannya terasa dingin. Ethan menoleh, Anna mencekal tangannya. Ethan sedikit menyunggingkan senyumnya. Ia bangkit untuk mengambil segelas air putih untuknya.

Ethan pernah berjanji pada dirinya untuk tidak akan pernah pergi dari Anna, apapun keadaannya.

"Tadi aku bertemu Nina..."

"Hhuum."

Belum selesai Ethan bertanya dengan nada antusias tinggi, Ariana sudah melanjutkan, "...di Rumah Sakit Jiwa."

Jelas Ethan bereaksi terkejut. Bagaimana bisa?

Ethan kembali duduk, tatapannya lekat pada Ariana yang perlahan-lahan mengangkat wajah dan membalas tatapannya dengan mata yang basah.

Ethan membunuh jarak beberapa senti diantara mereka, melingkarkan sebelah tangannya di bahu Ariana dan membiarkan kepala gadisnya itu tertahan di dadanya. Sekarang, ia tahu benar apa yang sedang mengguncang Ariana.

Lihat selengkapnya