Lima hari kemudian.
Tirta bersama dengan anak buahnya dan gabungan dari beberapa tim lain, berusaha untuk menemukan penyebab dari kecelakaan mengerikan Kereta Ekspres Argo Walang yang terjadi pada tanggal 20 November 2022. Semua bukti dari rekaman Ka Tracking, olah TKP, sisa-sisa badan kereta yang bisa menjadi barang bukti, rekaman dari panggilan tiap petugas stasiun yang berusaha untuk menghentikan Kereta Ekspres Argo Walang, semua keterangan saksi dan video yang disebar penumpang Argo Walang sebelum kejadian, telah selesai dikumpulkan oleh seluruh tim yang bertugas. Tirta sebagai kepala tim investigasi di Surabaya kini berusaha merangkai apa yang terjadi pada Kereta Ekspres Argo Walang hingga akhirnya mengalami kecelakaan.
“Bagaimana hasilnya, Ardan?” Tirta bertanya kepada Ardan-asistennya.
“Seperti yang Bapak duga sebelumnya, rem kereta tidak bekerja dengan baik. Beberapa kali kereta berusaha mengerem, tapi usaha itu gagal.”
“Masalah teknis seperti biasa. Lalu bagaimana dengan masinisnya? Dari rekaman tiap stasiun, mereka mengatakan jika masinis tidak bisa dihubungi selama beberapa waktu dan membiarkan Argo Walang terus melaju dengan kondisi rem yang bermasalah.”
“Soal itu, dari tim penyelidikan di kota Yogyakarta, Solo, Madiun, Kertosono, Jombang dan Mojokerto sudah menyerahkan bukti keterangan saksi penjaga gerbang kereta api dan petugas jaga di stasiun.” Ardan menyerahkan bukti yang berisi keterangan dari para saksi. “Bapak bisa memeriksanya.”
“Hasilnya?” tanya Tirta lagi.
“Selama melewati jalur dari Yogyakarta hingga tiba di Jombang, masinis tidak terlihat di tempatnya. Baik petugas jaga stasiun dan petugas gerbang kereta api yang berjaga berusaha memberi tanda karena kereta tidak berhenti di stasiun dan lewat gerbang lebih cepat dari waktu seharusnya.”
“Kalo begitu sesuai dengan pernyataan dari pihak stasiun yang mengatakan bahwa masinis tidak bisa dihubungi selama beberapa waktu.”
“Ya, Pak. Ada kemungkinan masinis dalam keadaan tidak sadarkan selama jeda kosong itu.”
“Apa ada bukti untuk itu?” Tirta bertanya lagi untuk memastikan hasil penyelidikannya selama lima hari ini.
“Ini, Pak.” Ardan menyerahkan bukti yang lain. Kali ini bukti itu adalah pesan yang dikirimkan oleh pihak stasiun ke kru kereta dan jumlah panggilan yang dibuat oleh pihak stasiun kepada kru kereta. “Bapak bisa memeriksanya.”
Tirta menerima bukti itu, membacanya dan mempelajarinya dengan cepat dan menarik kesimpulan sementara. “Jadi ... beberapa kru tidak bisa membuka ruang masinis dan mereka melihat masinisi dalam keadaan tidak sadarkan diri ketika kereta tidak berhenti di Stasiun Balapan Solo.”
“Ya, Pak. Berdasarkan rekaman pesan-pesan itu, memang itulah yang terjadi. Tapi, apa Bapak sudah melihat video yang disebarkan oleh penumpang kereta sebelum kecelakaan?” tanya Ardan.
“Sebagian. Kenapa?”
“Ada yang aneh dengan beberapa video di sana, Pak. Terutama dengan video yang diunggah beberapa penumpang sebelum kecelakaan terjadi. Di dalamnya muncul-“
Tok, tok!
Penjelasan Ardan terhenti ketika suara ketukan terdengar dan membuat Tirta bersama dengan Ardan spontan langsung melihat ke arah pintu. Masih dengan duduk di kursinya, Tirta melirik ke arah jendela ruangannya dan melihat bayangan anak buahnya di depan pintu.
“Pak!” Pintu terbuka dan muncul Raka-salah satu anak buah Tirta. “Ini saya, Raka!”
“Ya?”