KARMA EXPRESS

mahes.varaa
Chapter #3

BAB 3

Setibanya di area parkir rumah sakit, Tirta bersama dengan Ardan tidak langsung keluar dari dalam mobil. Di tangannya, Tirta sedang memegang tablet yang diberikan oleh Ardan. Dengan wajah serius, Tirta menatap layar tablet yang sedang memutar video yang disebar oleh penumpang sebelum kecelakaan terjadi dan sempat menjadi berita panas. Beruntung sekali Ardan-tangan kanan Tirta adalah orang cekatan dan sigap dalam menanggapi situasi darurat. Ardan dengan cepat menghubungi tim cyber dan meminta mereka untuk menghentikan dan menghapus video yang tersebar dalam waktu singkat.  

“Ini?? Apa yang terjadi??” Tirta menatap bingung ke arah Ardan dan menuntut penjelasan saat itu juga. “Pria ini, bagaimana dia bisa-?”

“Bapak baru melihat dua video, bagaimana dengan video lainnya? Setelah melihat semua video itu, saya yakin wajah saya lebih kaget dari Bapak sekarang. Tapi ... memang itulah yang terjadi dan itulah keanehan lain yang saya maksud, Pak.”

Tirta menggaruk kepalanya karena tidak bisa menemukan jawaban yang tepat untuk apa yang dilihatnya dalam video tersebut. “Kamu benar. Ini hal yang tidak biasa dan sangat aneh sekali.”

Klik. Tirta memutar ulang video itu dan memperbesar tampilan layar tablet di tangannya  untuk melihat beberapa video aneh yang sempat tersebar secara online. Klik, klik. Tirta memperbesar tampilan layar beberapa kali. Tapi tetap saja, Tirta masih tidak bisa percaya dengan apa yang dilihat oleh kedua matanya saat ini.

"Kereta ini akan menabrak stasiun terakhir nanti.”

“Nah ... ada satu cara kalian semua bisa selamat dari kecelakaan mengerikan yang sedang menunggu kalian di depan sana.”

“Akui dosa terbesar kalian sekarang juga dan kalian akan selamat!”

“Nah ... mari kita mulai pengadilan kecil ini di mana hidup kalian yang akan jadi taruhannya!”

Tirta menggaruk kepalanya dan membuat rambutnya yang sudah tidak dicucinya selama lima hari berubah bentuk menjadi tak karuan dan jauh dari kata rapi. “Pengadilan kecil? Pengakuan dosa untuk selamat dari kecelakaan? Siapa yang akan percaya ucapan pria ini??”

“Siapapun orang yang mendengarnya tentu tidak akan percaya, Pak.” Ardan merasa setuju dengan Tirta. Akan tetapi Ardan tidak sepenuhnya setuju. “Tapi apa yang pria itu katakan  mengenai kecelakaan itu memang benar-benar terjadi seolah pria itu bisa melihat segalanya seperti melihat mesin rem yang bermasalah dan masinis yang juga tidak sadarkan diri. Ditambah lagi, seperti ucapan Bapak: pengadilan kecil dan pengakuan dosa, tentunya tidak akan menyelamatkan seseorang dalam kecelakaan apapun termasuk kecelakaan Argo Walang. Jika saya yang berada di situasi itu, saya akan berusaha keras mencari jalan untuk menyelamatkan diri.  Tapi ... lain halnya dengan orang yang ketakutan dengan bayangan kematian mereka.”

“Orang yang berada di ambang kematian, memang selalu bisa melakukan apapun bahkan tindakan yang bahkan mereka tak pernah pikirkan sebelumnya. Itu sudah jadi naluri manusia untuk bertahan hidup.” Tirta setuju dengan pendapat Ardan mengenai tindakan manusia yang berada di ambang kematian. Tirta menggaruk kepalanya lagi.  “Kecelakaan Kereta Ekspres Argo Walang menurutku sudah sedikit janggal. Lalu ditambah dengan kemunculan pria ini, membuat kepalaku merasa sakit karena merasa kejanggalan lain akan muncul karena pria ini.”

“Saya juga merasa begitu, Pak. Mohon pinjam sebentar tabletnya, Pak.”

Ardan meminta tablet di tangan Tirta dan kemudian membuka semua daftar bukti yang disimpannya. “Saya sudah mencari identitas pria ini dengan menggunakan ciri-ciri pakaian, topi dan tongkat yang dibawanya. Tapi hingga hari ini belum ada data yang masuk mengenai pria ini baik dari daftar korban selamat dan dari korban tewas. Saya juga berusaha menemukan identitas pria ini di pusat informasi dan sekali lagi saya menemukan jalan buntu, Pak.”

“CCTV, bagaimana dengan CCTV di stasiun??? Di mana pria ini naik ke Argo Walang??” Tirta mencoba mencari solusi.

“Saya masih proses memeriksanya, Pak.”

“Video itu, durasinya singkat cukup singkat. Apa semuanya memiliki durasi yang singkat? Apa tidak ada video lain yang mungkin memperlihatkan kelanjutan dari ‘pengadilan kecil’ pria aneh itu?” Tirta mencoba memberikan solusi yang lain.

Lihat selengkapnya