Dua minggu sebelum kecelakaan terjadi.
“Dia itu mantan narapidana lohh. Jangan dekat-dekat dengannya, nanti kamu ketularan dan ikutan masuk penjara!”
“Ah masak?? Padahal cantik gitu lohh.”
“Jangan salah! Wanita cantik sekarang ini pada bermasalah. Luarnya cantik dalamnya busuk.”
Asa masuk ke dalam ruangan rusunnya yang sudah hampir setahun ini dihuninya. Berkat bantuan dari pemerintahan, Asa yang baru saja keluar dari penjara mendapatkan beberapa bantuan seperti tempat tinggal dengan harga yang sangat murah dan beberapa informasi mengenai lowongan kerja. Tapi bantuan itu tetap saja tidak membuat Asa bisa menghindari kenyataan bahwa orang lain terganggu dengan statusnya yang telah menjadi mantan narapidana. Beberapa tetangga di rusunnya selalu menggunjingkan Asa di belakangnya dan Asa tahu hal itu. Tapi dengan kenyamanan dirinya sendiri, Asa lebih memilih mengabaikan gunjingan itu seolah tidak didengarnya.
“Dengar-dengar, wanita yang tinggal di sini itu mantan narapidana??”
“Ho oh. Aku dengar dari tetangga yah gitu.”
“Kasian banget yah. Padahal wajahnya lumayan cantik lohh, kok bisa masuk penjara??”
“Lah kamu ini gimana sih!! Justru karena merasa cantik, mereka berulah!! Jangankan dia, artis yang cantik juga kadang gitu kelakuannya: masuk penjara malah senyum bangga gitu lohh!”
Huft, huft! Asa berjalan ke ruang tengah rusunnya menyalakan TV bututnya agar tidak lagi mendengar suara-suara tetangga yang menggunjingkan dirinya. Ini sudah hampir setahun dan mereka nggak pernah bosan membicarakan aku.
Asa duduk di lantai dengan alas karpet tipis yang ditemukannya di pasar loak dan memandang kosong ke arah TV bututnya. Klik, klik! Beberapa kali, Asa terus menekan tombol pindah saluran sembari pikirannya berjalan-jalan ke arah lain. Di usia 6 tahun, Ibuku meninggal dalam perampokan yang dilakukan kelompok perusuh. Di usia 11 tahun, ayahku meninggal karena tidak bisa menerima perusahaan yang telah lama dibangunnya bangkrut. Di usia 17 tahun, Paman dan Bibi yang mengasuhku meninggal karena kecelakaan. Di usia 20 tahun, kakek sebagai keluarga terakhir yang aku miliki, meninggal di meja operasi karena penyakitnya.