KARMA (Rewrite the Story)

Bulan Purnama
Chapter #5

Brainstorming.

Hal yang paling berat bagi Working Mom adalah ketika mendapat tugas ke luar kota meninggalkan buah hatinya. Dan beban itu akan bertambah ketika harus berurusan dengan seorang pria bernama Bintang yang sudah tiga tahun ini menjadi teman hidupnya.

 "Mas, lusa aku mau meeting, di Puncak, boleh?” Tanya Luna meminta ijin untuk acara Brainstorming Team Sales & Service Department.

“Boleh,” jawab Bintang singkat.

Luna tersentak.

Cepet banget jawabnya.

Kok nggak nanya meeting apaan sih, berapa lama, sama siapa, atau apalah buat pantes-pantes. Ini suami atau tetangga, batin Luna. Atau, jangan-jangan ini memang saat yang dia tunggu-tunggu. Saat dimana dia bisa bebas untuk kencan dengan seseorang dan pulang hingga larut malam.

Hushhhhhh. Luna mencoba untuk membuang jauh-jauh pikiran negatif yang tiba-tiba menguasainya. Dia sibuk menyiapkan segala perlengkapannya, namun tak dapat dipungkiri, dalam hatinya merasa sepi dan sendiri.

Dia sedikit down. Orang ini benar-benar meruntuhkan kepercayaan dirinya. Padahal dikantornya, semua orang ingin dekat-dekat dengannya. semuanya support dia.

Please Luna. Jangan cengeng gitu ah. Enjoy yourself ! Kalau kamu kepingin gila-gilaan, inilah saatnya. Suami kamu ngijinin kok. Susah amat. Ngapain sih kaya gitu dibikin berat. Kamu bodoh, tau nggak? Sementara banyak istri-istri yang kepingin sesekali lepas dari rutinitas keluarga, kamu sudah dilepas dengan sukarela kok malah lembek, kaya wortel direbus.

Let's be fit and strong

Work as well as play

Don't be lazy dear

Wasting for the time

Lagu anak-anak dari CD Bright tiba-tiba melintas dalam pendengarannya.

Sehari semalam Luna berada di Puncak. Tapi sungguh, Luna nggak bisa untuk bebas lepas seperti yang diinginkannya. Dia tetap saja tampil anggun dan bersahaja.

Kadang dia ingin bisa tertawa ngakak seperti Icha, bisa dengan cueknya merokok dan minum wine seperti Maya, atau berbusana sensual dan bergaya centil colek sana colek sini seperti Noni, Luna benar-benar iri sama mereka, Luna ingin bisa expressif seperti mereka, tapi nggak bisa. Bahkan, kalau mau jujur, sesungguhnya ini adalah situasi yang sangat tidak disukainya. Sebentar-sebentar bayangan Bright berkelebat di kepalanya.

Ah, anak itu pasti akan kehilangan sekali. Setiap sore sepulang kerja Bright pasti teriak-teriak kegirangan begitu terdengar mobil dihalaman. Sekarang, anak itu harus kecewa karena mamanya yang ditunggu-tunggu kepulangannya tidak ada.

Kangen sekali Luna pada anak itu.

So that nothing is stupid! There is no Stupid thing in BrainStorming. Do you understand, Luna?”

Luna tersentak mendengar namanya disebut.

“Mm…Yes…” Gelagapan Luna menjawab pertanyaan Marc yang tiba-tiba. Rupa-rupanya Marc tahu kalo Luna sedang tidak fokus.

So, what do you understand about?”

Brainstorming.”

Ok, What is it?

Brainstorming is saying what you think and responding to others saying.”

Lihat selengkapnya