Karma Si Gundik

Vivi Barbara
Chapter #1

Part 1 : Kedatangan Pelakor

"Wanita tua jangan pernah bangga jadi istri Gunawan. Kamu hanya istri di atas kertas. Kamu hanya pajangan. Gunawan hanya mencintai dan memuja diriku. Kau tak ada arti apa-apa di matanya. Sadarlah siapa dirimu. Kau hanya besi tua yang tidak berguna,” kata Rara frontal seraya mendorong istri sah sugar daddy.

“Wanita tidak tahu malu. Gadis yang tidak bermoral. Kau hanya gundik yang dipelihara oleh suamiku namun sikapmu sudah melebihi nyonya rumah. Apa orang tuamu tidak pernah mengazankan dirimu ketika lahir sehingga kau menjadi iblis seperti ini ? “ Balas Irma tak kalah pedas.

Wanita muda yang ada di depan matanya murka mendengar ucapan Irma.“ Jaga bicaramu. Orang tuaku tak ada hubungannya dengan masalah kita. Jangan membawa mereka dalam masalah kita. Aku datang kesini untuk menjemput cintaku. Dimana dia? Aku ingin menyambut kekasihku,” kata Rara pongah seraya mengelilingi rumah. 

Irma tak mau kalah mengikuti kemana Rara pergi. Wanita muda didepannya membuat emosi Irma naik ke ubun-ubun.“ Berhenti gundik ! “ Titah Irma emosi karena Rara rumah seenaknya. ”Jangan bersikap seolah-olah kau nyonya di rumah ini.”

Rara berbalik menatap Irma dengan tatapan jijik dan menghina.“ Jika aku mau, aku bisa melemparmu dari rumah ini.”

Sebuah tamparan mendarat di pipi Rara. Emosi Irma terpancing, tangannya reflex menampar Rara. Perempuan itu seusia anaknya. Rara berani datang ke rumah membuat onar dan bangga memperkenalkan diri sebagai selingkuhan suaminya. Selama ini Irma selalu sabar menghadapi sikap suaminya yang mata keranjang. 

Semenjak jadi pilot dan kini menjabat sebagai direktur utama dari maskapai Titanium Air suaminya hobi bermain wanita. Sang suami akan berpetualang dari satu wanita ke wanita lainnya. 

Demi anak- anak Irma bertahan membina rumah tangga selama 27 tahun bersama Gunawan. Selama ini Irma makan hati melihat kelakuan bejat sang suami. Irma sering mendapatkan laporan dari para sahabat tentang kelakuan Gunawan. Irma dulunya seorang pramugari, karena menikah dengan Gunawan ia memutuskan resign. Irma mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga. Mengurus suami dan anak-anak. 

Semenjak Irma resign kelakuan Gunawan menjadi-jadi. Gunawan melakukan one night stand dengan pramugari senior mau pun junior. Asal pramugari mau ditiduri tak masalah bagi Gunawan pramugari seusia anaknya. Gunawan lebih menyukai wanita muda karena pelayanan memuaskan dan masih legit.

“Sialan. Berani sekali kau menamparku,” maki Rara seraya memegangi pipinya yang memerah ditampar Irma. “Beraninya tangan kotormu mengotori wajahku.” Rara mendorong Irma hingga wanita baya itu terdorong ke belakang dan hampir jatuh.

“Kau belum tahu siapa aku? Tidak ada yang berani melawan Rara Rinjani di Titanium Air. Aku ratu disana karena Gunawan sangat mencintaiku. Jangankan kamu, direktur yang lain bisa aku mutasi dengan mudah. Aku bisa menghasut Gunawan untuk mencampakkan kamu dan anak-anak. Selama ini masih berbaik hati tidak meminta Gunawan meninggalkan kamu. Kamu sadar diri, udah tua, peyot dan tak menarik. Sementara aku masih muda dan cantik. Kita berdua tidak bisa bersaing. Kamu kalah duluan sebelum perang .” Rara dengan brutal menjambak rambut Irma. Wanita baya itu mengaduh kesakitan dan berteriak. Ia dianiaya di rumahnya sendiri.

Irma meringis kesakitan berusaha melawan namun kalah kuat. Wanita muda itu tidak tahu diri dan bermuka tembok. Rara hanya gundik namun sikapnya seperti istri sah.

“Kamu jangan macam-macam. Aku bisa saja melemparmu sesuka hati. Bahkan karier suamimu bisa tamat di tanganku. Video asusila suamimu banyak di dalam Iphoneku. Jika aku sebar video ini ke media karier suamimu akan tamat. Keluargamu akan jadi gelandangan. Aku akan meninggalkan suamimu mencari sugar daddy baru.”

Tangis Irma tertahan mendengar ancaman Rara. Semarah-marahnya Irma, ia tak ingin Gunawan memiliki skandal yang akan menghancurkan karier dan nama baik keluarga mereka. Rara bukan wanita sembarangan. Ia iblis yang menyamar jadi wanita cantik.

Rumor yang mengatakan Rara memiliki kekuasaan di TA ( Titanium Air ) berkat dukungan suaminya bukan isapan jempol belaka. Rara memang mengerikan. Pantas saja karyawan TA tak berani bersinggungan dengan Rara. Jika ada yang bermasalah dengan Rara siap-siap dimutasi. Bagi pramugari siap-siap untuk di grounded atau tidak mendapat jadwal terbang. Petaka bagi pramugari jika mereka di grounded. Mereka hanya menerima gaji pokok dan tak dapat insentif penerbangan. Pemasukan mereka turun drastis.

Wanita ular, nakal dan murahan seperti Rara tak memiliki rasa malu . Apapun akan dilakukan untuk mencapai tujuannya.

“Gundik sialan! Beraninya kau mengancamku.” Irma murka seraya mengumpulkan tenaga melawan Rara.

Irma berontak dan balik menjambak rambut Rara hingga rontok. Irma melepaskan sakit hati. Irma menjambak Rara membabi buta. Ia kehilangan kesabaran. Irma dianiaya selingkuhan sang suami di rumahnya sendiri. Seharusnya Irma yang menganiaya Rara karena telah menjadi duri dalam rumah tangganya.

Rara tak mau kalah ia memberikan perlawanan sengit. Dua orang wanita beda generasi bergulat di lantai hingga berguling-guling. Mereka berteriak histeris karena kesakitan. Walau sudah tua Irma tak mau kalah. Irma menonjok hidung Rara hingga berdarah.

“Awwwww sakit,” pekik Rara terdengar pilu. Sebulan yang lalu ia baru saja oplas memancungkan hidung di Korea Selatan.

Efek tonjokan Irma, hidung Rara meradang dan ngilu. Rara tak berdaya karena hidung oplasnya ngilu dan nyeri. Rara serasa mau mati. Rara takut hidungnya patah dan membuat wajahnya jelek.

Lihat selengkapnya