Karma Si Gundik

Vivi Barbara
Chapter #8

Part 8 : Rahasia Gunawan

Rara bernapas lega karena sudah sampai di Jakarta. Tadi dia berangkat berbarengan dengan Vincent yang di mutasi jadi OB di Soetta. Rara naik pesawat maskapai Titanium Air secara gratis. Rara menikmati fasilitas tiket gratis karena Gunawan. Enak ya gundik apa-apa difasilitasi sugar daddy.

Gunawan sangat memanjakan sang gundik. Semua fasilitas di TA diberikan pada Rara. Terbang gratis dan duduk di kelas bisnis. Selama penerbangan Vincent tak hentinya memohon bak pengemis supaya dikembalikan ke jabatan sebelumnya. Lelaki itu benar-benar menyesal karena menghina dan tak menuruti keinginan Rara. Jika tahu Rara peliharaan Gunawan, Vincent akan bersikap semanis madu dan tak akan berakhir mengenaskan seperti ini. Vincent mempertaruhkan harga dirinya demi jabatan.

Rara tak menghiraukan permohonan Vincent. Ia menulikan telinganya. Rara tersenyum puas dan bangga bisa membuat seorang manajer area bertekuk lutut dihadapannya. Siapa suruh menolak perintah seorang Rara Rinjani! Siapa yang membantah dan melawannya siap-siap diberi sanksi. Rara punya sejuta cara untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak disukainya.

Rara pernah menyingkirkan Dinda, salah seorang pramugari TA yang viral. Dinda viral karena suka rela menggendong seorang nenek dan mendudukkan sang nenek di kursi roda. Aksi terpuji Dinda direkam oleh salah seorang penumpang dan membagikannya di media sosial. Videonya viral, Dinda menjadi perbincangan hangat netizen dunia maya. Banyak netizen memuji sikapnya terutama netizen laki-laki. Tak hanya cantik Dinda memiliki attitude yang baik. Dalam waktu singkat Dinda menjadi terkenal dan menjelma menjadi seorang selebgram. Dinda bahkan diundang ke acara talkshow dari satu stasiun TV ke stasiun TV lainnya.

Rara iri dengan kepopuleran Dinda sehingga ia tak pernah mau satu flight. Ia tak mau kalah pamor dengan Dinda. Mulut manis Rara selalu berhasil memperdaya Gunawan.

Gunawan bisa bersikap bodoh dan tidak rasional jika berhubungan dengan si gundik. Rara diberi kewenangan menentukan teman satu flight ketika bertugas. Kehebatan Rara ia selalu mendapatkan penerbangan internasional. Penerbangan domestik hanya ke kota-kota besar seperti Bali dan Surabaya dan itu pun tidak sering.

Rara dijemput oleh Agus, sopir pribadi Gunawan. Gaya Rara bak nyonya besar membuat Agus muak. Agus ingin menguliti wanita iblis seperti Rara karena merusak rumah tangga majikannya. Sikap Rara yang arogan dan sok berkuasa telah banyak melukai banyak orang. Perempuan itu manusia egois yang pernah ada. Rara hanya memikirkan nasibnya dan tak peduli dengan orang lain.

Gunawan pernah memecat seorang pramugari karena pengaduan Rara. Pramugari itu tak sengaja mendengar perbincangan Rara dan Dina yang membahas Gunawan. Rara mengatakan pada Dina jika ia menjadi gundik Gunawan selama lelaki itu menjadi dirut. Setelah Gunawan pensiun ia akan mencampakkan lelaki itu dan lari ke pelukan petinggi lainnya. Takut rahasianya terbongkar 

Rara memanipulasi kesalahan pramugari tersebut dengan bantuan kedua sahabatnya dan Gunawan memecat pramugari tersebut. Rara bernapas lega karena telah menyingkirkan pramugari tersebut.

Rara merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah sampai di apartemen. Agus segera pulang setelah membawa koper Rara ke dalam apartemen. Agus paling anti berurusan dengan Rara. Ia lebih banyak diam. Mendengar suara Rara membuatnya mual.

Rara mengambil Iphone dan segera mengetik pesan WA untuk Gunawan.

Me : Dad aku sudah sampai apart. I Miss you so much

Gunawan   : Sabar baby. Aku sedang rapat. Selesai rapat aku segera kesana. Sudah sebulan sawah tidak aku garap.

Me : Sawah Daddy sudah kering. Sudah saatnya digarap dan dibasahi.

Gunawan : Jangan menggodaku sayang. Aku jadi tambah kangen.

Me : Aku tunggu di ranjang dad.

Rara tertawa ngakak karena berhasil menggoda Gunawan. Sebenarnya ia lelah namun ada misi yang akan disampaikan pada Gunawan. Rara masih menyimpan dendam pada Tatjana. Sebulan bukanlah waktu yang sebentar untuk memulihkan kondisinya. Rara terpaksa menahan sakit agar kembali cantik seperti sedia kala. Ucapan Tatjana ketika dirumah sakit mengatakannya 'sampah' masih terngiang di telinganya. Penghinaan Tatjana membuat darahnya mendidih dan menumbuhkan dendam kesumat. Seumur- umur Rara tak pernah diperlakukan seperti itu. Tatjana tak hanya menyakitinya secara fisik namun juga menyakiti secara verbal. Rasa sakit ditubuhnya bisa ditoleransi namun tidak dengan rasa sakit dihatinya.

Dua jam kemudian Gunawan sampai di apartemen. Gunawan terpesona dengan kecantikan Rara. Wajah Rara makin cantik dan tak ada tanda-tanda sayatan pisau bedah di hidung Rara.

Operasi Rara kali ini sangat menakjubkan. Hasilnya diluar ekspektasi Gunawan. Lelaki itu semakin cinta pada sang gundik. Tak sia-sia mengeluarkan banyak uang untuk hasil yang begitu menakjubkan.

Rara menyambut Gunawan dengan menggunakan lingerie hitam yang memiliki belahan dada rendah dengan panjang setengah paha. Naluri laki-laki Gunawan langsung bangkit dan ingin segera memakan Rara.

Tanpa banyak bicara Gunawan menarik tangan Rara dan mengajaknya bercinta. Sebulan menahan rindu malam ini Gunawan menuntaskan hasratnya yang terpendam. Rara dibuat kewalahan melayani nafsu Gunawan yang sangat besar. Obat apa yang dipakai Gunawan hingga bisa tahan lama. Rara dibuat tak berdaya dan sejuta tanya melintas dipikiran. Biasanya hanya satu ronde Gunawan sudah ambruk.

Gunawan tidur disebelah Rara. Pergulatan mereka tadi membuatnya lelah dan mengantuk. Lelaki itu tertidur tanpa sempat mandi.

Rara beranjak ke kamar mandi membersihkan diri dari sisa-sisa birahi Gunawan. Ia membiarkan Gunawan tidur. Besok pagi ia akan bicara.

*****

Rara membuka gorden jendela kamar. Cahaya matahari segera masuk menembus kamar, Gunawan terbangun dari tidurnya karena silau cahaya matahari.

"Pagi daddy," sapa Rara sok ramah. Seperti biasa ia memberikan senyum manis namun palsu.

"Pagi Ra," ucap Gunawan menahan kantuk.

Lihat selengkapnya