Sebentar lagi kita akan berjumpa dengan 10 Zulhijah, atau lebih akrab dikenal dengan Iduladha. Banyak pelajaran dan keutamaan pada momen Iduladha ini, salah satunya adalah berkurban. Lantas, sudah berapa tahun yang kita lewati tanpa berkurban? Apakah kita pernah memiliki niat untuk berkurban? Apakah harta yang kita peroleh telah disisihkan untuk berkurban? Kapan kita bisa berkurban.
Jika dilihat dari sejarahnya, banyak ibrah yang bisa kita ambil dari ketakwaan Nabi Ibrahim a.s. Bahkan, kota Makkah yang dahulu dikenal dengan wilayah gersang dan tandus, kini menjadi wilayah yang makmur dan sejahtera. Perjuangan Siti Hajar dalam mencukupi kebutuhan Nabi Ismail a.s. saat masih bayi pun menjadi momen terbentuknya air zam-zam yang hingga saat ini masih bisa kita rasakan bersama. Sikap Nabi Ibrahim dalam menaati perintah Allah untuk menyembelih anaknya, merupakan refleksi dari bentuk keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Harta yang kita keluarkan untuk berkurban, semata-mata sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri dan manifestasi dari rasa syukur kita kepada Allah SWT, serta sebagai pembersih sifat keburukan yang ada pada diri kita. Manfaat yang kita rasakan, bukan hanya untuk diri sendiri dan keluarga, melainkan untuk dirasakan juga oleh orang yang membutuhkan.
Namun, fenomena yang terjadi saat ini adalah harta yang dikeluarkan justru digunakan untuk sesuatu yang sia-sia. Misalnya saja penjualan tiket konser yang semakin marak, seperti tiket konser Coldplay, yang bahkan warga Indonesia tidak ragu untuk mengeluarkan uang dengan harga yang sangat fantastis. Inilah bentuk fenomena yang dinamakan FOMO (Fear Of Missing Out). Mereka rela mengeluarkan uang yang banyak hanya karena momen ini sangat jarang terjadi. Bagaimana dengan Iduladha yang momennya hanya setahun sekali? Apakah dengan momentum dan sejarah yang luar biasa belum menjadikan kurban sebagai target? Jika dilihat dari segi harga, tentu sangat jauh perbandingannya dengan harga tiket konser yang selangit.
Semoga Allah senantiasa menjaga hati dan iman kita untuk selalu beribadah dan istiqamah dalam kebaikan. Tulisan ini merupakan pengingat bagi diri pribadi penulis. Semoga di tahun depan, kita bisa menjadikan kurban sebagai salah satu prioritas ibadah yang kita tunaikan. Barakallahu fikum.