Beberapa waktu lalu, kampus Universitas Negeri Jakarta dihebohkan dengan seorang pengendara motor laki-laki yang melakukan tindakan pelecehan seksual di area kampus. Pelaku melakukan tindakan eksibisionis untuk mendapatkan kepuasan dari para pengguna jalan yang melihat tindakan tersebut. Mayoritas korban yang melihat adalah para mahasiswi. Lantas, sebenarnya bagaimana asal-muasal oknum pelecehan atau kekerasan seksual bisa terdorong untuk melakukan tindakan tersebut? Salah satu penyebabnya adalah kecanduan pornografi.
Pornografi sudah menjadi epidemi yang mengerikan di tengah kehidupan masyarakat. Mencuri kehidupan spiritual dan emosional jutaan manusia. Pornografi adalah ‘narkoba’ yang mengubah otak penggunanya secara radikal. Sebelum masyarakat mengenal internet, orang-orang yang ingin mengakses pornografi harus menyelinap ke bagian kota terpencil, masuk diam-diam ke dalam toko buku atau teater yang menyajikan sesuatu yang berbau pornografi, dan berharap mereka tidak terlihat oleh anggota keluarga, teman, atau orang yang mereka kenal.
Dengan berkembangnya internet yang begitu pesat, tingkat kecanduan pornografi terus melonjak. Terdapat sekelompok manusia yang serakah, jahat, dan bekerja dengan sangat terstruktur, yang memahami kekuatan besar pornografi. Mereka memahami proses otak dan tahu persis cara memanfaatkannya untuk memperoleh keuntungan. Siapa mereka? Ya, mereka adalah produsen pornografi. Lalu, apa yang mereka lakukan sehingga pengguna dan pecandu pornografi meningkat? Bahkan, hari ini, kita ketahui banyak orang-orang yang menyimpang secara seksual. Strategi apa yang mereka lakukan?
Dalam buku The Drug of The New Millenium yang ditulis oleh Mark B. Kastleman, seorang Psikiater yang merupakan mantan pecandu pornografi. Mark menjelaskan, ada 4 strategi yang dilakukan para produsen pornografi untuk melancarkan aktivitas mereka dalam 'memancing ikan' sebanyak-banyaknya. Hal tersebut mereka lakukan melalui situs pornografi yang mereka jual untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya berupa uang. Target dari produsen pornografi ini tidak hanya orang dewasa, tetapi juga menyerang anak-anak. Bahkan, para produsen ini menggunakan gambar pornografi anak dan menjadikannya berperan sebagai pelacur dalam video-video porno. Dengan kata lain, para produsen pornografi sedang menyerang diri dan keluarga kita!
Kemudian, apa saja 4 strategi yang mereka gunakan untuk melancarkan aksinya? Strategi tersebut disingkat dengan 4A, yaitu Accessisble, Affordable, Anonim, dan Agressive.