Siapa yang tidak mengenal sosok Cristiano Ronaldo atau biasa dikenal sebagai CR7. Seorang pesepak bola yang menorehkan banyak prestasi dan inspirasi bagi siapa saja. Pesepak bola berkebangsaan Portugal ini memulai karirnya pada usia 16 tahun dengan The Sporting Academia. Ia telah menjelajah banyak klub di benua Eropa seperti Manchester United (Inggris), Real Madrid (Spanyol), hingga Juventus (Italia).
Dalam karir Ronaldo, sudah banyak prestasi yang diraih, mulai dari pencetak gol terbanyak di masing-masing liga, bahkan sampai meraih 5 kali penghargaan FIFA Balon d’Or (Penghargaan Pemain Terbaik Dunia). Tidak hanya itu, ia juga membawa Timnas Portugal menjuarai kompetisi Euro 2016 dan EUFA Nations League (2018-2019). Pada tahun 2022, Ronaldo hijrah dari Benua Biru menuju Arab Saudi. Ronaldo telah menjadi pesepak bola di salah satu klub Liga Arab Saudi yakni Al-Nasr.
Baru-baru ini, Ronaldo menghebohkan dunia jagat maya karena terlihat mengenakan sorban dan jubah khas Arab Saudi. Ronaldo ikut merayakan Hari Nasional Arab Saudi, yang jatuh pada 23/24 September. Baginya, perayaan Hari Nasional Arab Saudi bukan kali ini saja ia rayakan. Pada perayaan tahun lalu, ia sempat mengenakan gamis di luar lapangan.
Rupanya, kedekatan Ronaldo dengan budaya Islam juga pernah dilakukan saat bermain di Liga Arab Saudi. Ketika itu, pemain berusia 39 tahun tersebut mencetak gol kemenangan bagi Al-Nasr di lanjutan Liga Arab Saudi. Ronaldo yang biasanya ikonik dengan selebrasi “SIUU!”-nya tersebut, ternyata melakukan selebrasi sujud syukur. Selebrasi sujud syukur tersebut melekat dan menjadi ciri khas para pesepak bola muslim. CR7 memang dikenal sebagai pesepak bola yang turut mempelajari dan menghormati budaya ketika bermain dalam suatu tim.
Kisah Ronaldo tersebut membuat kita menyadari bahwa faktor lingkungan dapat mengubah karakter seseorang. Lingkungan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis. Baik itu pembentukan akhlak, perilaku, karakter, maupun sifat seseorang. Hal tersebut juga dibuktikan pada hadits Nabi shallallahu ‘alayhi wassalam bahwa agama seseorang tergantung pada lingkungan pergaulan. Beliau bersabda,