KASUS 831

Novi Assyadiyah
Chapter #9

MANIPULASI INTEROGASI

Waktu sudah menunjukan pukul empat sore. Itu berarti les private pertama yang akan diadakan di kediaman Kang Andre akan segera di mulai. Ketiganya sudah duduk rapi dengan meja lipat yang dibawanya dan saling melihat ketika Kang Andre sedang menyelesaikan tahap akhir dalam memasang lampu yang dipasangnya di ruang tengah. Sebuah meja putar yang Mila pikir terbuat dari kayu dengan memiliki diameter meja dua meter sempat menarik perhatiannya. Meja itu di simpan paling pojok rumahnya. 

"Gimana Mil, kita mulai sekarang aja rencananya?" Tanya Gugun yang sebenarnya belum yakin dengan rencana yang akan ketiganya jalani. Mila yang ditanya juga tidak langsung menjawab. Ia malah melihat ke arah Bayu meminta kesiapan.

“Beneran bisa kan, Bay?” Tanya Gugun lagi karena merasa gugup takut rencana yang telah disusun gagal. Gugun sendiri belum pernah melihat aksi Bayu yang dikatakan Mila sangat menjiwai itu hingga membuat satu gang dibuat heboh karena sandiwara kesurupannya. 

"Bisa dong! Percayakan sama aku, tentang hal ini aku jagonya." Ucap Bayu dengan percaya diri karena merasa punya satu keunggulan yang tidak dimiliki Gugun.

Rencana mengenai pura-pura kesurupan itu Mila pakai sebagai manipulasi interogasi agar Kang Andre tidak curiga dengan tujuan sebenarnya Mila, Bayu, Gugun mengikuti Les. 

"Oke mulai Bay!" Bisik Mila kepada Bayu saat Kang Andre selesai memasangkan lampu di ruang tengah.

Mendengar perintah Mila untuk mulai aksinya, Bayu seketika menutup kedua matanya. Menarik nafasnya lalu menghembuskannya secara perlahan. Ia juga menegakan tubuhnya lalu menengadahkan kepalanya ke arah atap. Seketika ia membuka kedua matanya yang hanya terlihat bagian putihnya saja. 

“AAAAAA!!!!” Bayu berteriak kencang hingga membuat Mila, Gugun, maupun Kang Andre dibuat kaget olehnya. Lalu dua detik kemudian kepalanya ia tundukan. Suara isak tangis perlahan mulai terdengar dari yang tadinya hanya tangisan kecil menjadi tangisan yang merengek-rengek tiada henti. 

“B-bay?” Panggil Kang Andre yang turun dari kursi yang ia naiki tadi untuk memasang lampu. Panggilan Kang Andre membuat tangisan Bayu berganti menjadi tawa malu-malu. 

“Ke-kemasukan ini Kang kayaknya!” Ucap Mila yang kini menampilkan raut wajah khawatir. Melihat itu membuat Gugun takjub dengan sandiwara teman-temannya. Jika kedua temannya bermain film, ia akan menjadi penonton paling depan atau kalau bisa ia akan memberi piala penghargaan atas akting terbaik dari kedua temannya itu. 

Rasa khawatir yang sedari tadi Gugun rasakan karena takut rencananya gagal perlahan mulai hilang. Kini Gugun juga harus mendukung penampilan kedua temannya agar tidak terasa sia-sia. Dengan inisiatifnya, Gugun mendekat ke Bayu lalu memegang kedua tangan Bayu sehingga keduanya saling bertatapan. Namun mata Bayu yang beradu tatap dengan Gugun mengisyaratkan Gugun untuk pindah ke sebelah karena menghalangi pandangannya dengan Kang Andre.

“Oh, Sorry!” Bisik Gugun dengan perlahan sambil pindah ke arah sebelah memegangi tubuh Bayu yang seketika kaget karena Bayu tiba-tiba berteriak kencang.

"Ki-kita panggil Pak Ustad aja!" Ucap Kang Andre yang membuat Mila dan Gugun seketika saling berpandangan. Bayu yang tubuhnya tidak mau diam pun, menelan air ludahnya karena takut ketahuan. 

Lihat selengkapnya