KASUS 831

Novi Assyadiyah
Chapter #12

KASUS 831

Redanya hujan yang membuat suasana hatinya semakin mendung membuat Kang Andre tidak ingin melakukan apapun. Tapi, saat itu perutnya lapar dan mengharuskannya pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan yang akan dibuatnya. Untungnya, ia masih memiliki tabungan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari setelah dirinya di PHK di tempat kerjanya.

Genangan air yang tersebar di pasar merepotkan langkahnya untuk tidak terkena cipratan air dari orang-orang yang tidak masalah menginjakan kakinya pada air itu. Namun, seseorang gadis menarik perhatiannya kala itu. Sudah sebulan ia berada di Kota Bandung, baru kali ini ada yang menarik perhatian Kang Andre. 

Tubuh gadis yang ia lihat kehilangan keseimbangannya membuat Kang Andre dengan cepat mendekat ke arahnya dan menarik lengannya hingga berada di dekapannya. Keduanya saling pandang hingga membuat jantung Kang Andre berdegup kencang. Namun, ia segera melepaskan dekapannya dan langsung pergi begitu saja. Ucapan terima kasih dari gadis itu hanya dijawab dengan anggukan saja. 

Sepertinya aku jatuh cinta. Pikir Kang Andre dalam benaknya. Ia kemudian mengetahui bahwa nama gadis itu adalah Melati. Orang-orang biasanya memanggil Teh Melati. Anak dari seorang pemilik apotek dan dokter. Teh Melati sendiri adalah seorang perawat yang bekerja di salah satu rumah sakit berbeda dengan bapaknya. 

Mengetahui informasi mengenai keluarga Teh Melati membuat Kang Andre merasa minder karena saat ini ia bukanlah siapa-siapa. Dirinya merasa rendah diri karena akhir-akhir ini sering diremehkan tidak memiliki pekerjaan, padahal ia juga tidak ingin menganggur. Sudah berkali-kali melamar ke berbagai perusahaan, namun belum ada yang menerimanya. Pekerjaannya yang berhubungan dengan bidang ekonomi memang mengalami kesulitan mengingat negaranya sedang dilanda krisis ekonomi yang sangat parah.

Bertemu dengan Teh Melati, membuat Kang Andre memiliki tekadnya kembali untuk bisa memilikinya. Tekadnya itu sepertinya diberi restu oleh Tuhan karena ketika Kang Andre menyetujui ajakan Pak RW untuk bekerja bakti dengan mengajukan syarat membiarkan Kang Andre membagikan brosur les private-nya, Kang Andre bertemu dengan Mama Rosa, Mama nya Teh Melati. Ia mengutarakan niatnya ingin meminang Teh Melati. Tentu saja Mama Rosa kaget ada seorang anak pemuda yang kepulangannya ke Kota Bandung dikenal misterius ingin meminang anaknya. Tapi, untungnya Mama Rosa seorang yang mudah diajak bicara dan mempersilakan Kang Andre jika memang ia bisa mengambil hati anaknya itu.

Kang Andre berpikir bahwa segalanya telah lancar, mengingat Mama Rosa sudah memberikan lampu hijau kepadanya. Tapi seorang gadis berkacamata dan seorang yang tidak ingin dirinya temui merusak rencananya. Tuduhan menghamili Teh Yuni membuat Kang Andre dilanda kekhawatiran ditambah seorang anak yang berbicara asal hingga membuatnya semakin disalahpahami oleh warga sekitar. Kepergian Mama Rosa dengan raut wajah kecewa pun membuat Kang Andre berpikir akan mendapatkan nilai minus lainnya untuk mendapatkan Teh Melati. 

Untungnya, anak yang bernama Bayu yang tadi membuat para warga salah paham ikut membantu menyelesaikan masalahnya bersama dengan Mila dan Gugun. Sebagai rasa terima kasihnya, Kang Andre membelikan mereka ice cream dekat Apotek Melati. Tujuannya membeli ice cream dekat Apotek Melati juga karena ingin bertemu dengan Mama Rosa untuk meluruskan kesalahpahaman yang tadi ia dengar. Dan beruntungnya lagi, Mama Rosa menerima penjelasan Kang Andre bahwa apa yang ia dengar tadi adalah sebuah kesalahpahaman. Kang Andre pun meminta kepada Mama Rosa untuk menunggunya sampai ia merasa pantas memiliki Teh Melati. Kang Andre ingin memiliki pekerjaan dan memulihkan keuangan dirinya terlebih dahulu.

Keinginannya itu ia usahakan lewat les private yang dibukanya dan Kang Andre tidak mengira bahwa Mila dan Bayu yang akhir-akhir ini selalu membuatnya dalam keadaaan tidak baik menjadi murid pertamanya bersama dengan Gugun. Sebenarnya Kang Andre sedikit khawatir untuk menerimanya, tapi ia juga memerlukan pemasukan untuk kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, Kang Andre memutuskan untuk menerimanya. Tapi, kesalahpahaman lain pun muncul lagi dan ia merasa dipermainkan oleh Mila, Bayu, dan Gugun yang merencanakan aksi pura-pura kesurupan.

Kang Andre pikir, mereka melakukan itu karena belum mendapatkan jawaban atas kaki yang sebelumnya Bayu bahas di insiden Teh Yuni. Tapi, rencananya gagal karena Bayu yang tidak sengaja tersenggol kaki patung yang dibuatnya.

“Lebih baik sekarang kalian pulang dulu dan bawa uang ini!” Ucap Kang Andre yang merasa kecewa, tapi ketiga anak yang masih ada di hadapannya kini terus meminta Kang Andre mengajar les dengan alasan karena ketiganya sudah kelas sembilan dan membutuhkan ilmu darinya. Ketiganya berjanji tidak akan main-main lagi dengannya, namun Kang Andre yang masih dikuasai oleh kekesalan meminta ketiganya untuk pulang terlebih dahulu. 

Keesokan harinya, suasana terik pada siang hari itu membuat tenggorokan Kang Andre seperti disiksa secara perlahan. Ia sangat menginginkan minuman dingin untuk meredakan dahaganya. Tapi karena sejak pagi Kang Andre terkena radang tenggorokan, maka ia tidak bisa memenuhi keinginannya itu. Langkahnya kini sedang menuju ke Apotek Melati untuk membeli obat. 

"Ada yang bisa dibantu?" Seorang gadis dengan rambut sebahu tersenyum ramah hingga memperlihatkan kedua lesung pipinya saat menyambut kedatangan Kang Andre. Membuat Kang Andre seketika terpana akan kecantikannya, namun ia mencoba mengendalikan dirinya sendiri agar apa yang dirasakannya tidak terbaca. Ia tidak ingin memberi kesan aneh karena keduanya sama-sama belum memperkenalkan diri.

“Obat batuknya satu!” Ucap Kang Andre yang mengeluarkan suara seraknya. Lalu pandangannya melihat ke arah kalender yang menunjukkan tanggal merah. Kang Andre tidak bisa melihat jelas sekarang itu ada peringatan apa, tapi ia cukup paham mengapa anaknya Mama Rosa kini menjaga Apotek Melati.

Sembari menunggu, mata Kang Andre tertuju kepada salep, betadine, dan hansaplast. Ia teringat akan jidat Bayu yang kemerahan setelah kemarin terbentur tembok dan sebenarnya ia juga khawatir akan ada luka yang lain tanpa disadari Bayu saat melakukan aksi kesurupan untuk membohonginya.

Lihat selengkapnya