It’s The Rule
Aku bersama murid-murid kelas baruku. Ada Zivaa, Alika, Haidar, Raiq, Pilar, Affa, Aden. Kami ke sebuah pasar swalayan di dekat sekolah untuk membeli sayuran. Sebelum berangkat kami pun bersama-sama mengingat beberapa peraturan.
Anak-anak adalah makhluk kecil yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Ini karena pengalaman mereka di dunia ini belum terlalu banyak. Ya jelas saja, kalau kita orang dewasa memiliki pengalaman kurang lebih 20 tahun sedangkan mereka baru 3-5 tahun hidup di dunia.
Maka tidak heran kalau kita mengajak mereka ke tempat baru, ada saja yang akan mereka lakukan. Terkadang ada pemikiran sebagian orang dewasa, “Tidak perlu mengajak anak-anak deh, nanti membuat berantakan, merengek meminta ini dan itu, dan lainnya.” Pokoknya semua yang serba menyusahkan orang dewasa.
Tapi tunggu dulu, itu sih pemikiran jadul alias jaman dulu. Now, kami membiasakan anak-anak dengan peraturan sebelum melakukan kegiatan apapun.
Jadi Do and Don’t jelas. Alhasil anak-anak akan sangat bisa kooperatif dengan orang dewasa di sekitarnya, bahkan mereka bisa jadi pengingat kita loh.
“Anak-anak, apa saja ya peraturan ketika kita outing?” Aku memancing anak-anak untuk mengingat kesepakatan kami ketika outing atau melakukan perjalanan belajar ke luar.
“Harus dengar kata Bu Arun, harus meminta izin kalau mau ke suatu tempat.” Kata Zivaa.
“Berbicaranya pakai suara dalam, harus sopan, tertib.” Pilar menambahkan, memakai suara dalam artinya anak-anak harus berbicara dengan nada suara yang wajar, tidak boleh berteriak-teriak.
“Kalau sedang di mobil tidak boleh berdiri-berdiri, harus rapi.” kata Haidar tak mau ketinggalan.
“Aku nanti mau beli strawberry yaaa.” Pilar berkata sambil menganggukkan kepalanya.
Mendengar Pilar, aku pun teringat beberapa peraturan untuk mengembalikan fokus mereka membeli sayuran.