Kata Arunika

Dian Fitriana
Chapter #44

Epilog

Epilog

Sejak malam di kemah terakhir bersama Rhei putri kecil, momen yang merupakan hadiah dari Sang Penyayang.

Kata Ajaib Rhei yang selalu terpatri dalam hati “Bu Arun, Bu Arun kau seperti ibu sendiri”, selalu membuat air mata ini meleleh, sebab aku merasa tidak akan mampu menghadirkan kasih sayang seorang ibu, dengan diriku yang belum memiliki pengalaman menjadi seorang ibu, rasanya kata-kata Rhei menjadi mustahil.

Sehingga kata itu membuatku terhenyak, tentu ini semua atas izin dari Tuhanku yang Penyayang.  

Rhei kini ia tingkat akhir di sebuah sekolah menengah pertama, putri kecil itu sudah tumbuh menjadi remaja cantik yang sangat sibuk, terakhir kali aku melihat di akun instagramnya dia senang mengabadikan momen, pemandangan alam, arsitektur kota dalam kameranya.

Postingan Instagram terakhirnya, ia terlihat tengah berada dalam kegiatan pentas seni di sekolah, bermain gitar bersama kawan-kawannya. Sekilas minatnya mirip denganku, apapun itu bakat dan minat Rhei perjalanannya masih sangat panjang, aku berharap dia dapat menemukan warna dirinya sendiri, semoga kenangan masa kecil yang tertanam di bawah alam sadarnya ketika belajar bersamaku adalah semua perasaan bahagia, hingga kelak ketika ia menghadapi dunia yang kini cepat berubah, ia tetap dapat kembali bahagia, dan menebarkan bahagia pada sesama.

Tanpa pesan dari Tuhanku melalui lisan Rhei, aku mungkin tidak akan bertahan menjadi seorang guru, setiap kali aku ingin menyerah karena begitu banyak karakter anak yang ku hadapi dengan latar belakang budaya yang berbeda, kata Ajaib Rhei selalu membuat diri ini terasa bermakna dapat menjalani peran istimewa sebagai seorang guru anak usia dini.

Lihat selengkapnya