Preti dan Samy duduk berhadapan. Tak ada yang mulai bicara semenjak beberapa menit yang lalu. Sampai azan magrib terdengar dan asap rokok mereka menggepul di dalam ruangan, barulah Samy setengah melonjak girang. “Nah, itu dia.” Menunjuk seseorang yang baru saja sampai di gerbang rumah Preti sembari tangannya yang kiri menekan batang rokoknya ke asbak merah bermotif pelangi.
“Liau?” ucapnya kaget, ikut menghentikan isapan rokonya.
“Iya, kupanggil dia kesini biar penjelasan semakin komplit. Nah, duduk disini kau Liau.” Panggilnya tanpa mempersilahkan Liau menyapa ibunya yang terlihat duduk di dapur memantau mereka.
“Apa maksud kalian?” Preti menaruh curiga.
“Dengar, kau mabuk kemaren menimbulkan salah paham. Orangtua Liau jadi bertengkar dengan Saly karena membelamu.”
Masa sih? “Trus?”
“Sedikitpun kau gak ingat bilang apa? Dasssar orang kaya, kau hina aku karena anakmu yang tak tahu malu! Selingkuh di depanku tapi kau cerca kastaku!” Sam mempraktekkan gaya Preti persis dengan nada bicaranya
“Jadi? Kau datang menyalahkan?” ditunjuknya Liau, “tanya sama dia apa yang dibilang Mamaknya, gimana pandangan najis Mamaknya, kau gak tau semua!”
Liau akhirnya bicara. “Maaf, Preti. Sudah kukatakan maaf sedari dulu, dan kuingat pasti kau jelas memaafkan Ibuku. Kata ibuku, dia juga menyesal terlalu kasar.”
“Terlalu kasar? Jadi maksudmu gak masalah Mamakmu cukup bicara kasar aja? Sinting!”
“Kau benar-benar benci aku? Sama sekali tak ingin mendengarkan seluruh penjelasanku?”
Preti menggeleng dengan lipatan tangan di dadanya.
“Selama ini aku bungkam karena Saly, bahkan karena perasaanku yang nyata untukmu kujauhi dia. Tapi kau sebegitu egoisnya, mendengarkan aja gak mau!”
“Oke-oke, stop! Liau biar aku aja.” Samy menghentikan pertengkaran tak berujung tanpa fakta yang nyatanya tak berani dikatakan Liau sedari dulu. “Maaf tanpa penjelasan gak akan mengubah apapun.” tambahnya lagi.
“Kujelaskan sekali aja, dan kau tak usah banyak tanya. Sisanya Liau yang menjawab pertanyaanmu, itupun kalau dia jujur.”
Liau diam dengan tatapannya sendu, seakan tak setuju dengan kehadiran mereka berdua di rumah Preti.