Sampai saat ini, gue masih belum mengerti mengapa pihak sekolah dan panitia memberi gue penghargaan sebagai Juara 3 murid terbaik kategori bidang non-akademik. Ketika gue menerima penghargaan itu di atas panggung, gue bingung, apakah harus bangga atau biasa saja. Merasa biasa saja, seperti tidak bersyukur. Merasa bangga, bingung, apa yang harus dibanggakan. Jangankan menang, ikut lomba bidang non-akademik saja tidak pernah.
Yang jelas, setelah turun dari panggung, gue merasa tidak enak dengan teman-teman gue yang sudah jelas-jelas punya banyak prestasi di bidang non-akademik. Ada yang juara basket, nyanyi, debat, dan masih banyak lagi.
Gue merasa tidak enak karena dengan status gue sebagai murid terbaik nomor 3 bidang non-akademik, gue merasa punya legitimasi untuk menyatakan dengan sangat percaya diri bahwa gue punya kualitas non-akademik yang minimal setara dengan mereka. Kalau ada yang bertanya apa buktinya, tinggal gue kasih tau saja prestasi gue ini. Kalau mereka meminta gue untuk membuktikan secara langung, gue tinggal pergi aja, bilang ada urusan lain yang lebih penting. Pintar mencari alasan adalah kemampuan non-akademik juga.
Setiap hari, pertanyaan kenapa gue bisa dapat nomor 3 murid terbaik bidang non-akademik selalu menghantui gue. Gue merasa harus mendapat jawaban logis. Ingin rasanya bertanya ke panitia terkait hal ini dan menjelaskan semua nya, hanya saja gue khawatir nanti punya gue tiba-tiba dibatalkan dan diganti yang lain. Kalau dibatalkan, dengan cara apalagi gue bisa sombong di depan teman-teman gue yang jago basket dan nyanyi. Akhirnya gue coba mencari jawaban sendiri di setiap lamunan dan kesendirian gue.
Setelah sekian lama berpikir dan sedikit diskusi dengan teman, gue akhirnya menemukan jawaban yang lumayan masuk akal, yaitu karena gue aktif di seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang gue ikuti di SMA tanpa mengorbankan akademik gue.
Ketika SMA, gue dikenal oleh banyak orang sebagai orang yang gila ekstrakurikuler. Ada setidaknya 5 kegiatan yang gue terlibat aktif di dalam nya, yaitu menjadi ketua di Koperasi Siswa, wakil ketua di ekstrakurikuler Teater Smanda dan Rohani Islam (Rohis), humas di ekstrakurikuler Smanda Pecinta Alam (Smandapala), dan anggota di ekstrakurikuler paduan suara. Walaupun banyak, gue bisa selalu menjalankan semua tugas gue di sana. Barangkali itu lah mengapa gue bisa mendapatkan penghargaan nomor 3 bidan non-akademik.