Langit malam mulai muncul pas acara perpisahan mulai bubar. Musik yang tadinya ramai sekali sekarang berganti sama suara ketawa kecil sama obrolan teman-teman yang saling pamit. Rosi masih berdiri di teras, ngeliatin suasana di sekitar. Dia sadar, momen ini bakal jadi kenangan yang dia inget terus, mungkin selamanya.
Tiba-tiba, ada langkah kaki yang mendekati. Rosi nengok dan melihat Wulan berdiri di sambil, membawa dua gelas minuman. “Aku pikir kamu butuh minum,” kata Wulan sambil ngasih satu gelas ke Rosi.
Rosi senyum tipis. “Makasih” katanya sambil nerima minuman itu.