Blurb
"Kalau Asa capek, Asa bisa ngadu sama Tuhan. Tapi, kalau seumpama tembok yang sering Asa maki-maki capek, apa dia bisa bicara juga sama Asa kalau dia capek? Enggak, 'kan. Dia akan tetap diam dan tiba-tiba roboh pada waktunya nanti."
"Asa lebih suka dipanggil Asa dibanding panggilan Juna atau Anta. Karena Asa adalah harapan yang suatu saat nanti pasti akan menemukan bintang yang terang."
Sampai suatu saat asa yang dibumbungnya tinggi mencapai batas cakrawala. Tersebutlah bersinar di antara bintang-bintang yang juga memancarkan kemerlipnya.
Tentang Asa juga asanya. Tentang Asa juga harapnya. Namun, bagaimana dengan hidupnya?