Blurb
Kalisa beranggapan hidupnya sudah hendak karam, ia sudah tenggelam. Dengan suka cita, Kalisa membiarkan tubuhnya terombang-ambing, menari mengikuti arus yang sudah tak lagi terlihat karena ia sudah menyatu di dalamnya.
Kalisa menunggu, menunggu melepaskan napas terakhirnya. Namun, itu tidak pernah terjadi. Laut bahkan memberikan Kalisa kesempatan untuk terus bernapas di dalam dekapnya. Berat hati, Kalisa membuka mata yang dipenuhi nestapa. Kalisa memberontak, ia memutuskan untuk menyelami lautan lebih dalam, masih mencari titik karamnya.
Selama 27 tahun hidup dan 10 tahun Kalisa melarikan diri dari bayangan makhluk busuk, Kalisa ingin menyerah. Ia tak peduli dengan hidupnya yang sudah hilang rasa. Namun, Kalisa masih harus bertahan dengan mencari hidup dalam kehidupan manusia-manusia lain yang ia temui dalam kesehariannya. Baik itu melalui Katalis Kata dimana menjual racikan kata-kata yang terpendam dengan mengulik rasa dari kehidupan yang ia cicipi, pekerjaannya sebagai editor di sebuah penerbitan dan sebagai relawan di taman bermainnya.
Apakah Kalisa dapat bertahan?
Akankah Kalisa menemukan kata yang hilang?
Ataukah Kalisa akan kalah dalam pertarungannya melawan bayangan makhluk busuk?
------------------------
Melalui Novel ini, Kalisa akan membawa kita ke dalam pelariannya dan mencicipi kehidupan lain. Kehidupan yang memiliki beragam rasa dan membawa tanya untuk diri. Semoga saja, bersama Kalisa, kita dapat memperoleh setidaknya sedikit kekuatan untuk bertahan hidup.