Katalis Kata

Aliha Ardila
Chapter #2

PROLOG

Sosok manusia baru saja memasuki rumahnya, menatap datar nyaris nanar pada lampu ruang tamunya yang belum menyala. Mengambil jeda untuk membatu sebelum ia merelakan helaan napas dalam satu hembusan perlahan seolah merindukan kata tamat akan rutinitas yang ia genggam erat-erat untuk tetap hidup. Rutinitas yang memang kelabu.

Setelah menutup pintu, ia melempar tubuhnya pada sofa, menggerai rambutnya lalu mengalungkan ikat rambutnya pada pergelangan tangannya. Matanya mulai terpejam sekedar untuk merasakan waktu yang terus berjalan melalui pekikan jarum jam yang memanggil namanya. Kalisa!

“Sudah pulang? Temani Nenek tidur. Ia sudah merindukan suara ketikan-mu.” suara Gadis memecah kesenyapan yang sempat hinggap. Tak ada reaksi yang berarti dari Kalisa yang berjalan ke dalam kamar mandi. Kalisa paham bahwa ia harus kembali mengambil alih kesadarannya sebelum terlambat.

Cangkang kosongnya sudah bersih dari debu hari ini, tapi tidak dari nestapa. Masih dengan mahkota handuk yang membalut rambutnya, Kalisa menyalakan beberapa lilin aroma terapi di pojok kamarnya. Menyalakan laptop dan lampu kerjanya. Nenek tersenyum melihat kedatangan Kalisa.

Lihat selengkapnya