- Marina POV -
Flashback on....
"Beri aku kesempatan kedua, Na."
Mulutku terbuka saking kagetnya. Bisa-bisanya mantan pacar yang jelas-jelas sudah selingkuh ini tanpa tahu malu mengajakku untuk balikan, memulai semuanya dari awal. Yang benar saja? Kisah kami sudah tidak bisa untuk dilanjutkan lagi. Semuanya sudah selesai semenjak dia, Arrayan Kharisma, dengan tega mengkhianatiku.
"Arrayan, please! Shut up!" geramku.
Mungkin awalnya aku akui, aku sedikit merindukan perhatiannya. Namun sekarang, aku sadar kalau aku sudah bangkit dari masa laluku bersama kak Ryan.
"Kasih aku kesempatan kedua, Na. Please!"
"Lo gila, ya?"
Kak Ryan menghela napasnya. "I'm not crazy! Aku sadar kalo selama ini aku cuma cari pelampiasan setelah terlalu lama nungguin kamu bener-bener buka hati buat aku. Sebenarnya yang aku butuhkan cuma kamu, Na. Tapi kamu selalu sibuk dengan segala kegiatan sama teman-teman kamu. Kamu selalu sibuk memikirkan masa lalu kamu. Setiap aku bersama Nabila, yang ada di pikiranku itu cuma kamu."
"Gue nggak bisa. Permisi, gue mau balik ke tenda." Aku berdiri dari kursiku, berjalan cepat menjauh dari kak Ryan. Aku tidak peduli dengan suara kak Ryan yang memanggilku sembari mengejarku.
"Ina, tunggu!" Kak Ryan menahan lenganku kencang.
Aku menghela napasku dan berbalik menatapnya. Jujur, aku malas harus drama seperti ini. Semuanya sudah jelas. Aku dan kak Ryan sudah berakhir, dan semua itu karena kesalahannya.
"Cukup," lirihku.
"Apa karena Andrew? Apa hebatnya dia sih? Buka mata kamu lebar-lebar, kamu sama dia nggak akan bisa bersama."
Aku menatapnya tak menyangka. Kak Ryan yang cerdas, supel, dengan segala pencapaian yang telah dia raih. Bisa-bisanya dia melontarkan kalimat merendahkan seperti itu.
"Lo sadar nggak? Dengan lo ngomong kayak gitu malah ngerendahin diri lo sendiri?" ujarku ketus. Aku tidak peduli sekarang, aku sudah berusaha bersikap biasa saja, namun justru kak Ryan semakin menjadi. Sekarang, aku jadi lebih tahu dia yang sebenarnya.
"Bukan gitu maksud aku, aku tahu kamu masih suka sama dia. Tapi dengan kamu dekat sama Andrew setelah putus dari aku, kemungkinan besar kamu hanya menjadikan dia sebagai pelampiasan."