Katatsumuri

A N I S A H
Chapter #5

4|Pulang

Devan (Desember, 2021)

Duduk di balkon kapal adalah pilihan terakhir yang kulakukan selama menaiki kapal laut menuju rumah. Sudah dua tahun aku tidak pulang ke kampung halaman.

Kotaku cukup kecil, mungkin hampir tiga atau empat kali dalam sehari aku bertemu orang yang sama ataupun bertemu teman sekolahku saat menaiki sepeda mengitari jalanannya.

Bangunannya hampir sama satu sama lain. Menyerupai bangunan-bangunan lama, khas pertokoan kampung china.

Jalanan di kota ini, padat dengan becak motor dan kendaraan roda dua. Berjalan beberapa blok saja sudah melihat klenteng yang berjarak tidak lebih 300 meter dari bangunan Masjid. Begitu seterusnya hampir di setiap jalan. Pulau ini, adalah sebuah pulau yang dihuni penduduk melayu dan keturunan Tionghoa yang kental dengan bahasa hokkien-nya. Jaraknya sekitar 151 kilometer, menghabiskan sekitar empat jam perjalanan dari kota Batam melalui jalur laut. Empat jam yang biasanya kuhabiskan untuk makan atau menonton film.

Tapi, tidak untuk hari ini.

“Mama meninggal, Dev” kabar itu masih menggantung di pikiranku. Aku bisa merasakan angin menyapu pipiku yang sesekali basah oleh hujan. Hujan yang jatuh dari mataku, karena langit di atas sana, sedang tidak mendung ataupun gelap.

Sudah lama air mataku tidak menetes, ataupun pulang dalam keadaan sekalut ini. Selain itu, aku tidak mau Gania, melihatku lebih rapuh dari dirinya. Padahal, baru sebulan yang lalu Mama, Papa, Gretha, Gania, dan David datang ke acara wisudaku di Batam.

Aku menarik napas Panjang saat kapal mulai menepi di Pelabuhan. Langkah kakiku terasa berat seakan-akan ada satu ton batu yang kuseret untuk melangkah. Tapi, aku berusaha kuat di depan Gania, berusaha menempatkan diriku seperti sosok koko pada umumnya.

“Udah dibawa semua kan barangnya?” -tanyaku. Gania mengangguk.

Kami memilih menaiki becak motor untuk sampai ke rumah yang berjarak sekitar dua kilometer dari Pelabuhan. Tidak ada percakapan apapun selama perjalanan kami, karena aku yakin, kami sedang sibuk mengatur perasan masing-masing.

Lihat selengkapnya