Bab 11
Menjaga Harapan
Akhirnya, bertemu Pak Cipto ...
“Maaf Nak, kemarin aku mendadak ada urusan. Tapi kamu sudah baca pesanku kan ? Aku takut kamu nunggu seharian di sini, Fan !”
“Oh, ngga apa-apa kok Pak, aku sudah diberitahu oleh penjaga perpustakaan, tenang saja, justru aku yang takut ngengaggu waktu Pak Cipto,” balas Taufan.
“Engga, lah, kan aku sudah janji. Aku akan berperan menjadi mentor untukmu sementara ini.”
“Ayo, mari-mari, kita manfaatkan waktu ini semaksimal mungkin.” Pak Cipto segera duduk, menyilangkan kakinya dan mengeluarkan rokok kretek. “Huf-huf” suara hembusan asap. “Mau kopi ? Seperti biasa, aku bawa termos kecil nih, cukuplah 2 sampai 3 gelas untuk kita berdua !”